Musim 2017/18 menjadi hal terpenting bagi Espanyol. Pasalnya seekor burung parkit betina, Perica, bergabung dengan Perico, yang telah menjadi maskot favorit para fans sebelumnya.

Pengagum Espanyol telah lama dikenal sebagai los periquiteos, julukan yang diambil dari sekumpulan burung parkit yang tinggal di pepohonan sekitar Estadio de Sarriá, stadion yang menjadi rumah dari klub ini dari tahun 1923 hingga 1997. 

Dikenal karena tarian inovatif mereka di pinggir lapangan di Stadion RCDE. Sekarang, Perico dan Perica juga nampak rutin untuk terlibat dalam seremoni sebelum pertandingan guna mengapresiasi selebriti lokal dan juga para atlit olahraga lainnya. 

RAT PENAT (VALENCIA CF)

© Istimewa

Rat Penat maskot klub sepak bola Valencia

Makot Valencia adalah kelelawar yang dinamakan ‘Rat Penat’, karena kelelawar (bat) disebut dengan rat (tikus) dalam bahasa daerah Valencia.

Sekitar abad ke-13, kelelawar dikenal juga sebagai ‘murcielago’ atau dalam bahasa Spanyol menjadi simbol kota Valencia, karena peran legendarisnya sebagai hewan nokturnal yang mengontrol seisi kota saat terjadinya pertempuran di abad pertengahan.

Sejak klub ini didirikan tahun 1919, kelelawar ikut disematkan di dalam lambang klub. 

Baru-baru ini Rat Penat tampil di Mestalla guna menjadi pelengkap yang siap memberikan seluruh dukungannya untuk tim. 

GROGUET (VILLARREAL CF)

© Istimewa

Groguet maskot klub sepak bola Villareal

Maskot klub Villarreal, Groguet, benar-benar mewakili julukan klub ini, karena terinspirasi dari lagu Yellow Submarine oleh The Beatles.

Maskot ini pertama kali hadir pada 2001, berawal dari seorang penggemar berusia 12 tahun yang berasal dari kota ini, Javier Fuster Almela, berhasil memenangkan sayembara untuk pemberian nama maskot ini dengan mencetuskan nama Groguet, yang berarti ‘kuning’ dalam dialek lokal. 

Sejak saat itu, Groguet tidak pernah satu kali pun melewatkan pertandingan di Estadio de la Cerámica untuk mendukung timnya dalam segala keadaan, menang ataupun kalah. Ia juga kemudian terkenal dan sosoknya sering muncul di media-media lokal. 

Penulis: Neneng Astrianti