INDOSPORT.COM – Gelaran Piala Asia 2019 telah usai dan Qatar sukses menjadi kampiun ajang sepak bola terbesar se-Asia tersebut setelah menaklukkan pemilik empat trofi emas Piala Asia, yakni Jepang dengan skor meyakinkan 3-1.
Kemenangan ini tentu menjadi sorotan sejumlah publik Tanah Air, terlebih saat mengetahui bahwa Timnas Qatar pernah dikalahkan oleh Timnas sepak bola Indonesia pada laga perdana Grup A Piala Asia 2004 silam.
Hal ini juga menjadi perhatian lebih bagi pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali. Menurutnya, sepak bola Indonesia masih jalan di tempat dan masih kesulitan berprestasi di level kompetisi regional.
“Alih-alih berprestasi di level Asia, untuk kawasan ASEAN saja susahnya minta ampun,” ujar Akmal melalui akun Instagramnya @akmalmarhali pada Sabtu (02/02/19).
-Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia hanya mampu melaju ke final Piala AFF selaku kompetisi sepak bola tertinggi untuk kawasan Asia Tenggara, yakni menjadi finalis pada musim 1996, 2000, 2004, dan 2007 saat menjadi tuan rumah.
Tak hanya itu, Akmal Marhali juga menyoroti perihal pengaturan skor yang kini menjadi polemik di sepak bola Indonesia. Padahal jika federasi ingin berbenah, bukan tidak mungkin jika prestasi sepak bola Indonesia mampu menjadi sorotan dunia.
-“Padahal di era 60-70an sepak bola Indonesia begitu disegani, bahkan disebut sebagai Brasilnya Asia. Kini lebih banyak berkutat masalah,” jelas Akmal.
Sementara Timnas Indonesia sendiri akan menghadapi Piala AFF U-22 dalam waktu dekat, yakni mulai tanggal 18 Februari 2019 di Kamboja.
Ajang ini akan menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk menyusul Qatar yang telah berprestasi di sepak bola Asia.
Ikuti Terus Update Informasi Seputar Timnas Indonesia Hanya di INDOSPORT.COM.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom