INDOSPORT.COM - Setelah memastikan Piala Presiden kembali bergulir, Induk Sepak Bola Indonesia (PSSI) kini mematangkan konsep turnamen.
Federasi sepak bola tertinggi di Tanah Air itu tetap mempertahankan format dan sistem turnamen itu, sehingga tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Tradisi pada dua edisi tetap berlanjut, yaitu Piala Presiden tetap diikuti 20 tim. Seperti gelaran di tahun 2017 dan 2018, formasi 20 tim itu terdiri dari 18 klub yang berlaga di Liga 1, ditambah dengan 2 klub pilihan dari Liga 2.
Sedangkan pada formatnya, PSSI yang kini berlaku sebagai penyelenggara tetap tak mengubah dari dua edisi sebelumnya.
Setelah menyelesaikan babak penyisihan grup, Piala Presiden kemudian berlanjut di babak 8 besar dengan komposisi 5 tim juara grup plus 3 tim yang finis sebagai runner-up terbaik.
"Ke-20 tim peserta Piala Presiden akan dibagi ke dalam 5 (grup) tuan rumah. Siapa saja tim (tuan rumah maupun pesertanya) itu, kita lihat nanti," tukas Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto kepada jurnalis di Malang.
PSSI yang kini bertindak sebagai penyelenggara Piala Presiden, membuka peluang bagi setiap tim untuk menjadi tuan rumah dari lima grup yang ada. Tak hanya klub-klub Liga 1, tambahan 2 klub yang turun di kompetisi Liga 2 juga berpeluang.
Apalagi jika melihat gelaran di tahun sebelumnya, di mana klub Liga 2 juga pernah menjadi tuan rumah di salah satu grup.
PSS Sleman menjadi satu-satunya tim Liga 2 yang pernah menjalaninya pada edisi 2017 lalu, sebagai tim tuan rumah di Grup 1, selain Arema FC, Persib Bandung, Bali United dan Madura United.
Sedangkan pada dua edisi lainnya di tahun 2015 dan 2018, semua grup didominasi oleh tim Liga 1 sebagai tim tuan rumah.
"Kami masih akan membahasnya saat meeting, pada Senin (26 Januari) besok (hari ini)," pungkas mantan CEO Arema FC tersebut.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT