Piala Indonesia: Turnamen Bergengsi yang Justru Dinomorduakan

Piala Indonesia dimulai pada edisi 2005 untuk pertama kalinya. Ajang Piala Indonesia begitu spesial dan bergengsi karena mempertemukan klub-klub Indonesia dari berbagai divisi atau kasta mereka berada.
Artinya di ajang ini bisa saja ada tim dari kasta rendah yang berhasil mengalahkan klub yang berada di kasta lebih tinggi. Seperti yang terjadi pada babak kedua Piala Indonesia 2005 dimana PSM Makassar dikalahkan oleh tim antah berantah bernama Persekaba Badung.
Edisi perdana itu sendiri akhirnya menghasilkan juara pertama atas nama Arema Malang yang mampu mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 4-3 di Stadion Gelora Bung Karno. Di edisi itu juga telah lahir seorang pesepakbola handal asal Minahasa yang bernama Firman Utina.

Setelah itu Piala Indonesia digelar hingga musim 2010 dengan Arema Malang menang lagi di edisi 2006. Setelah itu pagelaran Piala Indonesia dimonopoli oleh Sriwijaya FC, tim yang telah dipastikan terdegradasi ke Liga 2 untuk musim depan.
Kekuatan finansial yang mumpuni dari Sriwijaya FC membuat Laskar Wong Kito begitu perkasa sehingga sanggup menguasai Piala Indonesia dari edisi 2007 hingga 2010. Artinya empat edisi berturut-turut berhasil dikuasai oleh Sriwijaya FC.
Akan tetapi Piala Indonesia sempat ditiadakan pada musim 2011, ajang tersebut baru hadir lagi pada tahun berikutnya. Namun, seperti yang kita tahu 2012 adalah masa di mana sepak bola Indoenesia mengalami dualisme sehingga tercipta 2 versi yang berbeda untuk Liga Indonesia.
Persibo Bojonegoro kala itu berhasil menjadi juara Piala Indonesia di musim yang tidak diperkuat oleh sejumlah klub papan atas Indonesia seperti Persipura Jayapura dan juara bertahan, Sriwijaya FC. Setelah 2012, kompetisi itu tiba-tiba hilang begitu saja.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom