INDOSPORT.COM - Bagai pungguk merindukan bulan tampaknya menjadi peribahasa yang tepat melihat hasrat besar pecinta sepak bola nasional untuk melihat Timnas Indonesia berprestasi. Tapi faktanya, untuk tingkat Asia Tenggara saja, sepak bola Indonesia sudah setingkat Timor Leste, Kamboja dan Laos jika mengacu hasil Piala AFF 2018.
Sepak bola Indonesia semakin karut-marut setelah adanya dugaan pengaturan skor yang terjadi di sejumlah pertandingan Liga 1 hingga Liga 3. Nama Vigit Waluyo pun disebut sebagai orang yang bertanggung jawab dalam ‘bisnis’ pengaturan skor di pertandingan sepak bola.
Orang yang menyebut nama tersebut adalah Bambang Suryo yang merupakan mantan runner pengaturan skor. Ungkapan tersebut ia lontarkan dalam sebuah acara talkshow di salah satu stasiun TV di Indonesia.
Padahal sempat ada rasa optimisme ketika Timnas Indonesia berada dalam asuhan Luis Milla dengan berkembangnya wawasan bermain dari penggawa tim. Akan tetapi, masa bakti Luis Milla ternyata berakhir dengan diiringi tangisan dari dirinya.
Jauh sebelum Luis Milla menangis setelah menukangi Timnas Indonesia, terdapat satu pelatih legendaris Timnas Indonesia yang menangisi anak asuhnya skandal suap pengaturan skor. Orang itu adalah Antun Pogacnik.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom