Eksklusif Sismantoro: Berbagi Waktu Sebagai Lurah dan Manajer PSS Sleman
1. Selamat atas prestasi PSS Sleman musim ini. Apa komentar Anda dengan hasil yang diraih PSS di Liga 2 2018?
Terima kasih. Alhamdulillah dan tentu hasil yang dicapai sesuai target awal sebelum kompetisi. Ini juga hadiah istimewa untuk seluruh masyarakat Sleman di pengujung tahun.
Target untuk lolos ke Liga 1 sudah terpenuhi. Meski sedari awal saya pribadi tak hanya ingin sekadar lolos namun harus juara. Alhamdulillah semua terealisasi.
2. Kabarnya ini pertama kali Anda jadi manajer tim sepak bola?
Benar, ini pengalaman saya sebagai manajer. Tapi kalau di dunia sepak bola khususnya PSS Sleman saya sudah lama berkecimpung. Saya bersama (almarhum) Wahyu (Trimurti Wahyu Wibowo, mantan Ketua Umum Slemania) ikut mendirikan Slemania waktu awal masuk Divisi Utama (tahun 2000). Wahyu itu adik saya sendiri. Jadi memang mengenal dunia sepak bola Sleman dan suporter sejak lama.
3. Sempat merasakan tekanan sebagai manajer? Apalagi keinginan masyarakat, terutama suporter melihat PSS Sleman promosi begitu besar?
Semua tahu posisi sebagai manajer itu berat. Apalagi tuntutan masyarakat Sleman dan juga suporter ingin melihat PSS Sleman promosi. Istilahnya kita jadi manajer harus siap menjadi tumbal jika hasilnya tidak sesuai dengan harapan.
Namun saya berusaha keras menjalankan sepenuhya dengan rasa tanggung jawab. Saya bekerja untuk tim ini tulus agar meraih prestasi dan itu jadi dasar saya menjalankan amanah sebagai manajer. Kalau memang ada kekurangan selama ini saya pribadi mohon maaf sebesar-besarnya.
4. Menurut Anda, apa kunci utama PSS Sleman meraih prestasi musim ini?
Kerja keras semua elemen tim, termasuk dukungan suporter. Lalu, rasa kekeluargaan yang besar juga menjadi kunci serta modal menghadi keras kompetisi musim ini.
Komunikasi yang baik memang saya bangun dengan teman-teman official baik pelatih hingga pemain. Karena saya selalu menekankan tidak ada jarak baik antara manajemen dengan pemain dan sebagainya.
Jadi saya berikan pemahaman ke semuanya jika ada masalah yang dihadapi jangan sungkan untuk dikomunikasikan. Rasa kekeluargaan ini yang kami miliki untuk dibawa sepanjang musim.
5. Selama ini Anda juga menjabat sebagai Lurah. Lalu bagaimana cara membagi peran dan waktu untuk masyarakat dan PSS Sleman?
Prinsip saya adalah memiliki kewajiban untuk mengayomi masyarakat. Saya juga tidak mau posisi saya sebagai manajer menggangu tugas saya di masyarakat umum, khususnya di Candibinangun.
Untuk PSS Sleman, saya aktif berkomunikasi dengan pemain terutama di sore dan malam hari. Namun untuk pertandingan tandang, situasi ini saya harus sedikit mondar-mandir.
Jadi kalau PSS bermain di kandang lawan, saya tidak ikut menginap. Kalau pertandingan selesai, pagi harinya saya langsung pulang dan kembali ke rutinitas sebagai lurah. Prinsip amanah dari masyarakat itulah saya jalankan dengan tulus dan tanggung jawab.
6. Jabatan Anda sebagai lurah sampai kapan? Lalu, apa rencana Anda ke depan bersama PSS Sleman?
Sebagai lurah sampai 2021 nanti. Namun saya sudah menajdi pamong desa sejak 1993. Untuk ke depan? saya belum tahu nanti seperti apa. saya ingin melaporkan kegiatan sepanjang musim ini kepada direksi dan pemegang saham PT Putra Sleman Sembada.
Apalagi belum tentu musim depan di Liga 1 saya jadi manajer lagi. Terpenting saya sudah menjalankan tugas dan amanah yang diberikan untuk membawa PSS Sleman ke kasta tertinggi.
Terus Ikuti Perkembangan Sepak Bola Seputar Liga 1 Hanya di INDOSPORT.COM.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom