In-depth

Antoine Griezmann: Penggemar Jamu yang Jadi Perusak Hegemoni Duopoli Sepak Bola

Senin, 3 Desember 2018 11:07 WIB
Penulis: Coro Mountana | Editor: Yohanes Ishak
© Mirror
Luka Modric dan Antoine Griezmann di Piala Dunia 2018 Copyright: © Mirror
Luka Modric dan Antoine Griezmann di Piala Dunia 2018
Antara Jamu, Uruguay, dan Prancis

Antoine Griezmann menghirup udara pertama kali di Macon, Prancis, 27 tahun yang lalu. Dirinya lahir dalam keluarga yang serba ada, berkat ayahnya yang merupakan mantan anggota dewan kota yang sanggup mencukupi kebutuhan Griezmann saat kecil.

Kecintaannya pada dunia olah kulit bundar semakin mantap ketika melihat Thierry Henry dan Zinedine Zidane berhasil membawa Prancis juara di tahun 1998. Berkat hal itu, Griezmann mulai belajar menendang bola hingga dirinya menjadi pemain yang paling potensial di negaranya.

Namun kasusnya seperti Lionel Messi, Griezmann ditolak oleh sejumlah klub di Prancis karena badannya yang kecil dan pendek. Singkat cerita, akhirnya ia berhasil mendapat kontrak pertamanya tetapi itu berasal dari Real Sociedad yang berada di San Sebastian, Spanyol.

Tumbuh di Spanyol membuatnya memiliki keterikatan dengan Uruguay berkat manajernya saat itu Martin Lasarte. Tak hanya manajer, Griezmann juga dekat dengan pemain asli Uruguay bernama Carlos Bueno yang mengenalkannya dengan teh mate khas Amerika Selatan.

© Teapigs
Teh Mate Copyright: TeapigsTeh Mate.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Minuman tradisional itu seperti yang dimiliki Indonesia yaitu jamu karena sama-sama mengandung bahan-bahan herbal. Griezmann sangat menggemari minuman tradisional itu dengan selalu menyeruput mate sebelum bertanding.

Kecintaannya pada Uruguay bahkan sempat sampai membuatnya dinilai dilematis dalam laga perempatfinal Piala Dunia. Pertandingan antara Prancis vs Uruguay itu sendiri untungnya berhasil dilalui Griezmann dengan profesional setelah berhasil mencetak gol kemenangan negaranya.

© INDOSPORT
Prancis vs Uruguay. Copyright: INDOSPORTPrancis vs Uruguay.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

“Uruguay akan bermain seperti Atletico Madrid, mereka akan mengatur tempo, jatuh beberapa kali, lalu pergi ke wasit untuk meminta pelanggaran. Kami (Prancis) harus terbiasa dengan situasi seperti itu karena lawan akan membawa kami ke sana,” ungkap Griezman tentang kelemahan Uruguay seperti yang disadur dari ESPN.

Tetapi Griezman tetap tidak melakukan selebrasi sebagai bentuk penghormatan kepada Uruguay. Ia sangat menghormati temannya di Uruguay seperti Fernando Muslera, Diego Godin, dan Jose Gimenez dan orang-orang Uruguay yang ia cintai.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom
301