Penuh Drama, Akmal Marhali Bongkar Intrik-intrik Bobroknya Liga 2
Intrik pertama terjadi di laga Semen Padang menjamu Kalteng Putra, tim tamu menolak untuk bermain karena melihat susunan pengadil lapangan yang semuanya berasal dari pulau Sumatera.
PSSI pun merespons dengan menunjuk Ahmad Tuharea dan sejumlah asisten wasit yang berasal dari luar Sumatera.
Akan tetapi, kebijakan tersebut dibatalkan dan jajaran wasit tetap dipimpin orang yang berasal dari Sumatera. Letak keanehan terjadi karena Kalteng Putra yang tidak terima wasit dari Sumatera akhirnya menerimanya.
“Saya langsung menyatakan ini kode, dua tim akan lolos dengan kesepakatan. Sangat naif ada gonjang-ganjing soal wasit di laga krusial,” ungkap Akmal Marhali dalam rilisan resminya.
Intrik kedua terjadi pada laga Aceh United yang mengalahkan PS Mojokerto Putra di menit ke-88 kala tim tamu mendapatkan hadiah tendangan penalti.
Hal aneh terjadi karena penalti tidak diambil oleh Indra Setiawan yang sudah mengemas dua gol di pertandingan tersebut.
Krisna Adi yang ditunjuk sebagai eksekutor terlihat seperti menendangnya menjauh dari gawang padahal jika masuk, PS Mojokerto Putra bisa lolos ke semifinal.
Hal itu membuat seakan-akan PS Mojokerto Putra seperti sengaja mengalah demi Semen Padang dan Kalteng Putra untuk lolos.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Indonesia dan Berita Olahraga Lainnya di INDOSPORT.COM
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom