INDOSPORT.COM - Pelatih PSMS Medan, Peter Butler, memilih legawa dan menerima insiden pemukulan yang dialaminya saat melakoni laga kontra Barito Putera, pada pekan ke-24 kompetisi bola Indonesia, Liga 1, Minggu (07/10/18) malam lalu. Pasalnya, pelatih berpaspor Inggris itu enggan meneruskan kasus tersebut ke ranah hukum.
"Saat disarankan menjalani visum, Butler menolak dan hanya memeriksakan kesehatannya di salah satu rumah sakit swasta di Kota Medan. Dan dari hasil pemeriksaan Butler hanya mengalami sejumlah luka memar di tubuhnya namun tidak fatal," ujar King menirukan ucapan Butler, saat ditemui INDOSPORT Selasa (09/10/18).
Masih menurut King, alasan lain Butler tak mau melanjutkan kasus tersebut karena tak ingin memperpanjang kisruh sepak bola di tanah air.
"Dia menyesalkan juga insiden itu. Tapi dia gak mau polemiknya berlanjut, apalagi baru terjadi insiden tewasnya suporter Persija," terang King.
Kejadian itu berawal saat Butler menyalami wasit usai laga yang berkesudahan dengan skor 3-3. Tim official dan asisten pelatih Barito Putera yang kecewa dengan sikap wasit melhat aksi Butler sebagai akasi provokatif dan berujung pemukulan terhadap dirinya.
Barito sendiri sudah menyampaikan permintaan maafnya terkait kasus pemukulan yang dilakukan tim official-nya terhadap pelatih PSMS Medan, Peter Butler.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga 1 Lainnya di INDOSPORT
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom