Liga Indonesia

Desak Pembenahan Wasit, Pelatih Persiwa: Sepak Bola Indonesia Perlu KPK

Kamis, 27 September 2018 09:29 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ian Setiawan/Soicaumienbac.cc
Pelatih Perwira Wamena, Suimin Diharja. Copyright: © Ian Setiawan/Soicaumienbac.cc
Pelatih Perwira Wamena, Suimin Diharja.

INDOSPORT.COM - Para pelaku sepak bola Indonesia menanggapi penghentian sementara kompetisi lokal hingga waktu yang tidak ditentukan. Dukungan maupun kekecewaan atas berhentinya kompetisi untuk sementara waktu, mengalir deras dari sejumlah pihak.

Insiden tewasnya suporter pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta pada Minggu (23/09/18), menjadi penyebab utamanya. Seharusnya, inilah momen yang tepat bagi PSSI dan jajarannya untuk segera membenahi benang kusut pada sepak bola tanah air.

Bagi Persiwa Wamena, hal yang paling penting untuk segera dirombak tentu saja pada sektor wasit, selain penyelesaian kasus kematian suporter yang terjadi. Harus ada pembenahan nyata di bidang pengadil lapangan hijau, lantaran posisinya paling strategis untuk menentukan iklim kompetisi yang kondusif.

"Mungkin perlu ada KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) di sepak bola kita. Kenapa? Karena banyak 'siluman' di sini," kata pelatih Persiwa Wamena, Suimin Diharja kepada media, Rabu (26/09/18) kemarin.

Hal itu diutarakan Suimin saat mendapati banyak kejanggalan yang hinggap di sepak bola, khususnya di kompetisi Liga 2. Beragam fenomena aneh dialami Persiwa musim ini, yang berpuncak pada insiden pengeroyokan wasit saat kalah 1-2 di markas Persegres Gresik United, 15 September lalu.

Lantaran dihukum penalti aneh, para pemain tim Badai Pegunungan Tengah lalu melampiaskan kekesalan dengan memukul sampai menendang Wasit Abdul Razak. Setelah pasti terdegradasi ke Liga 3, Persiwa juga dikenai sanksi berat terhadap tujuh pemainnya atas insiden itu.

"Maksud saya, perlunya KPK masuk ke sepakbola karena adanya konspirasi yang terjadi antara klub dengan perangkat pertandingan. Apa yang kami alami di Gresik lalu, itu penuh konspirasi," bebernya.

"Jadi jangan berlandaskan kejadian lalu sanksi. Harus ada pengawasan atas sebab yang terjadi. Jadi ketika ada kesalahan (pada wasit), tinggal tidurkan (jatuhkan sanksi)," imbuh pelatih kawakan berusia 59 tahun itu.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Kendati demikian, ia juga menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI soal tindakan lebih lanjut mengenai bobroknya kepemimpinan wasit di Liga 2 selama ini. 

"Selama ini, komisi wasit tidak ada kemauan untuk berbenah. Selama itu dibiarkan, ya sepak bola kita terus akan begini," pungkasnya.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom