INDOSPORT.COM - Aksi manajemen yang melibatkan petugas keamanan dari pihak sipil di laga kandang PSMS vs PSIS Semarang dua pekan lalu sempat mendapatkan kritikan dan perlawanan dari salah satu kelompok suporter PSMS.
Dikhawatirkan bakal terjadi bentrok, alhasil manajemen mengalah dengan tidak lagi melibatkan ratusan petugas keamanan berbaju hitam yang sengaja ditempatkan di area tribun utara Stadion Teladan itu.
Sayang, sikap lunak manajemen pun dimanfaatkan kelompok suporter tersebut dengan kembali berulah membakar flare saat berjalannya laga kala PSMS Medan vs Persela Lamongan, di Stadion Teladan Medan, Jumat (21/09/19) sore.
Tentu saja hal itu sangat disayangkan pengurus, karena sikap suporter tersebut tentu menambah daftar hitam kesalahan PSMS dan berpotensi kembali mendapatkan sanksi denda dari PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara pertandingan Liga 1.
"Serba salah. Kita pakai steward (petugas keamanan) mereka bilang memancing bentrok. Kita turuti, mereka berulah lagi. Padahal mereka tau, akibat aksinya itu yang rugi justru PSMS sendiri," sebut Media Officer PSMS, Bobi Septian usai laga, Jumat (21/09/19) sore.
Sebelumnya, Ahmad Zulfan ketua PSMS Fans Club (PFC) dengan tegas menolak aksi manajemen pengurus jika kembali menambah personel tambahan untuk melakukan pengamanan di area utara saat lawan Persela Lamongan.
"Jika hal itu kembali terjadi lagi, kami tak akan bertanggung jawab jika terjadi bentrok di dalam Stadion Teladan saat pertandingan berlangsung. Kepada Manajemen PSMS kami imbau untuk lebih profesional. Jangan lagi melibatkan orang-orang bayaran sebagai bagian keamanan dalam setiap pertandingan," sebut Zulfan, Rabu (19/09/18).
Zulfan juga menyesalkan dan menuding manajemen pengurus PSMS telah melakukan kebohongan besar dan nyata.
"Manajemen PSMS melakukan kebohongan yang mengaku jika kelompok pemuda tersebut merupakan bagian dari Panpel pertandingan. Terbukti jika dari rekaman video yang tersebar di dunia maya kalau mereka merupakan anggota OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda)."
Bahkan, Zulfan menegaskan jika pihaknya tak akan tinggal diam dan akan melakukan perlawanan jika hal ini tetap dibiarkan.
"Apabila terjadi bentrokan fisik baik di dalam maupun di luar Stadion Teladan, antara kami dengan oknum OKP tersebut, maka itu tanggung jawab mutlak manajemen PSMS," tambahnya.
Zulfan pun menilai jika saat ini manajemen PSMS berniat mengadu domba kelompok suporter. Di akhir, dirinya juga meminta kepada Pembina PSMS Letjend (Purn) Edy Rahmayadi untuk mengambil tindakan serta langkah-langkah strategis guna mengantisipasi terjadinya bentrokan antara suporter dengan para oknum salah satu OKP tersebut.
Sementara itu, manajemen PSMS melalui sekretaris umumnya, Julius Raja mengaku hal itu sengaja dilakukan sebagai upaya menambah keamanan di Stadion Teladan.
"Tujuannya agar panitia tidak lagi kecolongan terkait adanya flare atau smoke bomb yang dibuat oleh suporter."
Sebagaimana diketahui, di tiga laga kandang sebelumnya, PSMS harus mendapatkan sanksi denda ratusan juta rupiah dari PSSI akibat ulah suporter khususnya di bagian Tribun Utara yang kerap membakar flare dan melempar botol ke area lapangan.
Hal ini ditengarai menjadai alasan kuat panitia pelaksana pertandingan mengambil langkah menambah personel keamanan dari sipil untuk mencegah kejadian yang sama terulang.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola Liga Indonesia Lainnya Hanya di INDOSPORT