3 Formasi yang Pernah Populer di Timnas Indonesia
Selain 3-5-2 dan 4-4-2, pola 4-3-3 dan 4-2-3-1 juga pernah populer di Timnas Indonesia. Formasi 4-3-3 mulai diperkenalkan Ivan Kolev ke Timnas sebelum ajang Piala Asia 2007.
Saat itu Kolev menganggap formasi 4-3-3 cocok diterapkan di Timnas Indonesia. Kolev akhirnya menerapkan formasi 4-3-3 dengan Bambang Pamungkas sebagai ujung tombak, serta didukung oleh Boaz Solossa dan Budi Sudarsono.
Sayangnya, saat uji coba melawan Hong Kong, Boaz menderita patah kaki. Akhirnya posisi Boaz digantikan oleh striker gaek, Elie Aiboy.
Untuk lini tengah diisi oleh Ponaryo Astaman, Firman Utina, dan Syamsul Chaerudin. Dengan formasi itu, Timnas Indonesia mengalahkan Bahrain 2-1 dan imbang 0-0 dengan Korea Selatan meski akhirnya gagal lolos ke perempatfinal Piala Asia 2007.
-Selanjutnya formasi 4-2-3-1, formasi ini sempat singkat dipakai oleh Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2014. Kala itu, Timnas Indonesia dilatih oleh pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen.
Timnas kala itu mengalahkan Turkmenistan dengan skor 4-3 dengan permainan terbuka yang diterapkan Wim.
-Formasi 4-3-3 yang dikombinasikan dengan 4-2-3-1 kembali dipakai Timnas Indonesia saat ditangani oleh Luis Milla. Pelatih asal Spanyol itu tak hanya menerapkan formasi Timnas Spanyol.
Milla juga menerapkan taktik yang mirip dengan negara asalnya itu. Milla sering menerapkan strategi False Nine.
Terakhir di Asian Games 2018 lalu, Luis Milla menempatkan Stefano Lilipally sebagai False Nine dan menyimpan Beto Goncalves di bangku cadangan.
Jika akhirnya Timnas Indonesia memiliki pelatih baru, menarik untuk menantikan formasi dan strategi apa yang akan diterapkan oleh Timnas Indonesia.
Ikuti terus berita seputar sepak bola dan olahraga lain serta Timnas Indonesia hanya di INDOSPORT
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom