N’Golo Kante: Dari Pemungut Sampah hingga Jadi Juara Dunia
Pada musim 2015/16, permainan Kante mendapat kesan dari klub semenjana di Premier League, Leicester City. Sebuah klub yang pada musim 2014/15 nyaris terdegradasi.
Kala itu, Leicester City yang dibesut oleh Claudio Ranieri mendatangkan Kante dari Caen dengan harga 5,6 juta poundsterling atau Rp108 miliar.
Namun siapa yang sangka, jika Kante mampu menjalankan tugasnya dengan baik hingga menghebohkan dunia sepak bola, yaitu membawa Leicester City dari klub yang tak dianggap menjadi juara di akhir musim.
Selesai? Tentu saja belum, pada musim selanjutnya di musim 2016/17 Kante akhirnya pindah ke salah satu klub raksasa di Eropa, yakni Chelsea yang memboyongnya dengan harga 32 juta poundsterling atau nyaris mencapai Rp620 miliar.
-Di musim perdananya, Kante lagi-lagi menghebohkan dunia sepak bola, di mana ia kembali meraih gelar Premier League.
Hasil ini menjadikannya sebagai pemain pertama yang mampu menjadi juara Premier League 2 kali secara beruntun dengan 2 klub yang berbeda. Pencapaian ini juga membuat Kante di musim tersebut dinobatkan sebagai pemain terbaik Premier League.
Usai menjadi juara Premier League, Kante tetap bermain ciamik meski para pemainnya tampil kurang konsisten di musim 2017/18.
Lagi-lagi, Kante menyumbangkan 1 gelar domestik bergengsi lainnya di Inggris, yakni Piala FA.
Setelah memberikan sumbangsih untuk klubnya, kali ini Kante membuktikan jika ia menjadi pemain sepak bola terkenal seperti yang ia impikan sejak kecil.
Jika Piala Dunia 1998 Kante membantu kebersihan Prancis dengan menjadi pemulung, maka di Piala Dunia 2018 Kante membantu Prancis menjadi juara dengan peranannya sebagai gelandang bertahan.
Tentu tidak ada yang menyangka, mulai dari keluarga, tetangga, mantan rekan seprofesinya saat sebagai pemulung, sosok Kante berpengaruh besar dalam memberikan gelar juara dunia untuk Prancis.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom