Kisah Ajaib Parma dari Kebangkrutan Total Hingga Kembali ke Serie A
Parma yang terdegradasi ke Serie B Italia pada tahun 2015 lalu, mendapatkan hukuman dari pengadilan Italia yang mengharuskan mereka bermain di Serie D Italia. Hukuman tersebut tak lepas dari kelalaian manajemen Parma dalam mengurus keuangan, dan tak mendapatkan pembeli yang baru.
Utang sebesar 22,6 juta euro atau sekitar Rp336,2 miliar yang kala itu dimiliki oleh Parma tak mampu dibayar lunas. Hal tersebut pun membuat klub yang bermarkaskan di Ennio Tardini Stadium itu turun ke Serie D Italia untuk memulai segalanya dari awal.
Beruntung, di tahun yang sama mereka dinyatakan bangkrut, sebuah kelompok pebisnis lokal bernama Nuovo Inizio SrL mengakuisisi Parma dengan memegang 30 persen saham klub. Mereka pun mengganti nama Parma menjadi Parma Calcio 1913. Keberuntungan Parma semakin berlipat usai pebisnis asal China, Jiang Lizhang mengambil 60 persen saham klub pada tahun 2017.
Komposisi pemegang saham Parma pun menjadi 60 persen milik pebisnis China, 30 persen pebisnis lokal di Parma, dan 10 presennya dari Parma Partecipazione Calcistiche. Tentunya uang yang disuntikan dari investor China pun tak main-main. Bukan tak mungkin, Parma akan bangkit di Serie A musim depan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom