Liga Champions

2 Tim Terlemah dan 2 Tim Terkuat di Semifinal Liga Champions Versi INDOSPORT

Kamis, 12 April 2018 11:42 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© INDOSPORT
AS Roma vs Liverpool. Copyright: © INDOSPORT
AS Roma vs Liverpool.
2 Tim Terlemah

1. AS Roma (Italia)

Kali terakhir AS Roma merasakan semifinal Liga Champions pada musim 1983-1984. Saat itu, mereka mampu menaklukkan wakil Skotlandia, Dundee United dengan skor agregat 3-2.

Namun Giallorossi berhasil buktikan dengan hasil kerja keras mereka mengalahkan raksasa Spanyol, Barcelona. AS Roma berhasil menang agregat 4 gol, karena Barca sendiri tak mencetak satu gol pun di kandang Roma.

Berhasil lolos ke semifinal, tak akan membuat Edin Dzeko dkk kehilangan kesempatan. Tentunya mereka akan berupaya keras demi meraih gelar juara.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Di final Liga Champions musim 1983/1984, Roma bertemu dengan Liverpool namun harus tunduk dengan skor 4-2 lewat babak adu penalti.

Tidak seperti tim-tim lainnya yang cukup aman di klasemen sementara, Roma di posisi ke-4 klasemen Serie A hanya terpaut satu poin dari Inter yang berada di bawahnya. Hal ini membuat Roma nampaknya harus membagi fokus antara Liga domestik atau Liga Champions.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

2. Liverpool (Inggris)

Liverpool berhasil memberi kejutan kala mengalahkan Manchester City di dua leg perempat final Liga Champions. Mohamed Salah menjadi pemain yang patut diancungi jempol di dua laganya itu. Padahal Man City sendiri sangat perkasa di Liga dan sudah unggul sebanyak 13 poin di puncak klasemen.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom

Padahal Liverpool berada di posisi ke-25 peringkat ranking UEFA. Namun penampilan anak asuh Jurgen Klopp belakangan ini sejak kedatangan Salah juga semakin membaik. The Reds kini sudah berhasil mengumpulkan 33 gol dan hanya kebobolan 7 gol di Liga Champions musim ini.

Namun penampilan menanjak Liverpool di Liga Champions dan Liga Inggris akhir-akhir ini, dikarenakan pengaruh besar dari Mohamed Salah. Terlalu bergantung pada Salah seorang, bisa menjadi bumerang untuk Liverpool.

Apalagi, Liverpool baru saja kembali menyentuh babak semifinal dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Skuat muda dan minimnya pengalaman membuat Liverpool masuk dalam 2 tim terlemah di babak semifinal ini.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom
34