Profil Tim Peserta Liga 1 2018: Persija Jakarta
Persija adalah tim yang memiliki kekuatan lengkap di semua lini. Namun jika ditanya sisi mana yang paling dominan, maka sektor sayap adalah jawabannya.
Sektor Sayap
Persija musim ini memiliki kekuatan luar biasa di sektor sayap. Tim mana pun yang berhadapan dengan Persija mesti was-was terhadap sektor ini.
Rezaldi Hehanusa
Tanda-tanda ini sudah terlihat semenjak musim lalu. Keberadaan bek sayap muda jebolan akademi Villa 2000, Rezaldi Hehanusa, yang direkrut Persija pada 2016 lalu menjadi tonggaknya. Bule, panggilan akrabnya, memiliki bakat yang tak diragukan lagi. Kemampuannya dalam menyisir sisi kiri adalah keahliannya. Determinasinya dalam menembus pertahanan lawan dilengkapi dengan kemampuan umpan silang akuratnya yang di atas rata-rata.
Kedua kaki Rezaldi juga hidup. Ia bisa memberikan umpan dengan kaki kirinya serta tak jarang melakukan tembakan ke gawang dengan kaki kanannya. Tentunya kita masih ingat gol yang dicetak pemain berusia 22 tahun ini ke gawang Tampines Rovers di pekan kedua Piala AFC 2018 lalu. Bahkan, gol itu menjadi gol terbaik pekan kedua AFC 2018. Selain itu, mantan pemain Liga Futsal Mahasiswa ini juga cukup baik dalam bertahan.
Riko Simanjuntak
Kekuatan sayap Persija semakin lengkap setelah manajemen memutuskan untuk mengangkut penyerang sayap mungil asal Semen Padang, Riko Simanjuntak. Pergerakan Riko yang kerap melebar ke kanan layaknya Suso di Milan ini memberikan keseimbangan kekuatan sisi flank milik Persija. Jika di kiri Persija punya Rezaldi, maka di kanan Persija punya Riko.
Dengan mengandalkan kecepatan dan kecerdikannya dalam menggocek bola, Riko kerap mampu menembus hingga ke kotak penalti lawan untuk memberikan umpan tarik matang bagi Simic maupun Bambang Pamungkas. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh pelatih, Stefano Cugurra Teco, yang kerap memilih mengalirkan bola ke sisi kanan Persija.
Ismed Sofyan
Tua-tua keladi, itulah sebutan bagi legenda Persija satu ini. Berusia 34 tahun, Ismed masih memiliki kecepatan yang patut diacungi jempol. Bersama Riko Simanjuntak di kanan, Ismed bahu membahu memberikan suplai bola ke jantung pertahanan lawan. Umpan-umpan legendaris Ismed dari lapangan tengah kepada Bambang Pamungkas masih bisa kita lihat di musim ini. Apalagi dengan keberadaan Simic, maka Persija akan semakin berbahaya.
Matangnya Sektor Tengah
Jangan lupakan pula sektor tengah Persija Jakarta. Walau tak sedominan lini sayap, tapi lambat laun Persija memiliki sektor tengah yang matang dengan keberadaan pemain-pemain yang memiliki jam terbang tinggi bersama skuat Persija. Sebut saja Rohit Chand dan Ramdani Lestaluhu. Rohit Chand yang sudah membela Persija sejak 2013 sudah tahu sekali cara bermain Persija. Bersama Ramdhani Lestaluhu, pemain Timnas Nepal ini membentuk karakter permainan Persija.
Sang ‘anak ‘hilang’ Ramdani Lestaluhu, pun juga sama. Jebolan asli diklat ragunan ini sudah merasakan banyak asam garam bermain di Persija. Baik musim lalu maupun musim ini, Ramdhani dipercaya sebagai starter tim. Absennya ia bisa cukup berdampak bagi hidupnya lini tengah Persija. Hal itu bisa dilihat di Liga 1 2017 lalu. Keberadaan Rohit dan Ramdhani masih belum tergantikan.
Perpaduan Pemain Lama dan Baru
Persija adalah satu dari sedikit klub Indonesia yang masih memiliki banyak pemain senior yang lama membela klub. Sampai saat ini Persija masih memiliki sosok striker legendaris, Bambang Pamungkas, dan bek sayap, Ismed Sofyan. Bagi Bambang, seperti apapun performanya saat ini, ia tetaplah legenda bagi Persija dan Timnas Indonesia. Selain dua nama itu, ada pula nama Ramdani Lestaluhu yang telah membela Persija dari tahun 2007.
Beruntungnya, pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco, mampu memanfaatkan peraduan antara pemain lama dan baru. Keberadaan Ismed dan Bambang memberikan rasa ketenangan di dalam tim karena kepemimpinannya. Selain itu, Ismed juga mampu bermain apik bersama Riko maupun Simic. Ditambah lagi, meskipun jumlah golnya sudah banyak menurun, Bambang Pamungkas masih dibutuhkan oleh tim. Buktinya, walau diturunkan dari bangku cadangan, BP masih bisa memecah kebuntuan dengan gol-gol pentingnya. Sebut saja saat laga melawan Semen Padang musim lalu di mana BP mencetak dua gol sekaligus. Di Piala Presiden 2018 ini BP juga menyumbang dua gol.
Rekrutan Tepat dari Gede Widiade
Awalnya, suporter dibuat penasaran mengapa pemain asing baru Persija, Marko Simic, masuk dengan tidak melalui tahapan trial terlebih dahulu seperti umumnya pemain-pemain asing yang ingin main di Indonesia. Khawatir membeli kucing dalam karung, ternyata anggapan itu salah.
Simic menjadi pembelian permain asing terbaik Persija dalam satu dekade terakhir. Sebagai striker, ia langsung tampil trengginas dengan rentetan golnya di Piala Presiden maupun AFC Cup. Total, ia telah mengemas 17 gol di segala kompetisi yang diikuti Persija Jakarta di awal musim.
Formasi Inti Persija untuk Liga 1 2018
Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, sepertinya telah mematenkan formasi 4-3-3 untuk mengarungi musim 2018 ini. Walau begitu, formasi ini bisa menjadi fleksibel dengan susunan 4-1-2-1-2.
DI sektor kiper, Persija beruntung memiliki seorang Andritany Ardhiyasa. Kiper nomor satu timnas Indonesia ini tercatat sebagai salah satu kiper dengan catatan save terbanyak di Liga 1 musim lalu.
Untuk pertahanan, Teco akan bergantung pada pengalaman yang dimiliki oleh pemain senior, Maman Abdurrahman, yang dikombinasikan dengan bek yang memiliki power dan insting mencetak gol, Jaimerson da Silva. Duet keduanya dipercayai bisa menyamai era William Pacheco saat masih di Persija.
Di bagian tengah, Teco akan mempercayakan peran Rohit Chand dan Ramdani Lestaluhu yang sudah sering bermain bersama serta mampu menerapkan strategi yang diinginkan oleh Teco. Sementara Riko, pergerakan dirinya akan lebih melebar ke kanan bekerja sama dengan Ismed Sofyan untuk memberikan umpan-umpan matang bagi striker-striker Persija.
Di lini depan, Persija punya banyak opsi. Namun untuk pilihan pertama, Teco tentunya akan menempatkan Marko Simic dan juga Addison Alves. Jika salah satunya tampil buntu atau cedera, Teco bisa memasukan Bambang Pamungkas atau pun Rudi Widodo.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom