Milomir Seslija ternyata bukan nama tunggal sebelum resmi menjabat sebagai pelatih Madura United. Klub berjuluk Sape Kerrap itu mengakui bahwa selain Milo, ada nama Dejan Antonic yang sempat dihubungi pasca mundurnya Gomes De Oliviera.
Dua nama pelatih asal Eropa Timur itu masuk bursa Madura United, lantaran punya kriteria yang sesuai dengan yang diinginkan klub.
"Sebenarnya kami memang ingin mendatangkan pelatih (baru) yang sudah pernah melatih di Indonesia. Selain Milo, juga ada nama Dejan Antonic," papar Presiden Madura United, Achsanul Qosasi.
Namun, karena menganggap Milo lebih paham dengan kultur sepakbola di Madura, MU akhirnya menyudahi komunikasi dengan Dejan. Padahal, eks pembesut Persib Bandung itu juga punya kapasitas menangani klub di tanah air.
Dejan Antonic juga punya pengalaman sebagai pemain saat membela Persebaya Surabaya di era Liga Indonesia. Namun, gagalnya pelatih berusia 49 tahun itu mendarat di Madura, bisa jadi karena statusnya yang masih bersama klub Hong Kong, Rangers.
"Dan kami memilih Milo, karena banyak mengetahui dan mengerti kondisi di tim ini. Lagipula, kita sudah tidak punya waktu lagi sebelum bergulirnya kompetisi Liga 1," bilang Achsanul Qosasi.
"Saya sudah bicara dengan dia, dan Milo sangat memahami segala hal tentang tim ini. Mulai karakter tim, materi pemain hingga Suporter di Madura," figur yang juga staf Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia itu menambahkan.
Milo pun tidak akan banyak beradaptasi dengan para pemain di tim barunya. Lantaran beberapa nama merupakan anak asuhnya selama menangani Arema FC seperti Beny Wahyudi, Raphael Maitimo dan Cristian Gonzales, serta Alfath Fathier yang sempat diorbitkannya di Persiba Balikpapan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom