Gagal melaju ke babak semifinal, Mitra Kukar tak lantas mencari kambing hitam. Secara gentle, tim berjulukan Naga Mekes itu mengakui kekalahan 1-3 dari Arema FC memang patut diterima.
Rafael Berges menuturkan, bahwa tidak ada yang aneh dari kekalahan tim asuhannya. Terutama dalam hal kondisi fisik, yang membuat Bayu Pradana dkk tak kuasa menahan gempuran demi gempuran yang dilancarkan pemain Arema.
"Sangat sulit untuk mengharapkan hasil bagus dengan pemain yang sama. Kami bermain tiga kali dalam satu pekan di turnamen," papar Pelatih Mitra Kukar, Rafael Berges.
"Tapi saya mengatakan bahwa Arema memang lebih superior dalam kondisi fisik. Mereka bermain dengan pemain yang berbeda di pertandingan (versus Borneo FC) kemarin, sedangkan kami tidak," imbuh pelatih berkebangsaan Spanyol ini.
Fisik kurang prima itulah yang menjadi salah satu penyebab strategi Mitra Kukar tidak maksimal. Eksperimennya di paruh kedua dengan menerapkan taktik ofensif, tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Upaya mengejar gol itu dilakukan setelah Mauricio Liel berhasil membalas satu gol sehingga merubah skor menjadi 1-2. Namun, shooting keras Dedik Setiawan menyudahi perlawanan Mitra Kukar dengan skor 1-3.
"Di babak kedua kami memainkan skema tiga bek, tapi tidak berjalan. Ditambah lagi, ada kesalahan yang terjadi di lini belakang melalui dua gol Arema," ujar Berges.
"Kami juga sempat ingin memaksakan hasil imbang, tapi tidak bisa. Sungguh ini pertandingan sangat sulit," pungkasnya.
Kekalahan ini pun mengandaskan ambisi Mitra Kukar untuk lolos ke semifinal. Meski sama-sama mengemas 4 angka, namun tim asal Kutai Kartanegara itu kalah dalam hal agregat gol (4-4 dan 5-4) dibanding Arema FC.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom