Persija Jakarta baru saja meraih gelar juara Piala Presiden 2018 usai mengalahkan Bali United dengan skor 3-0, Sabtu (17/02/18) di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Hasil itu pun ditanggapi dengan sumringah oleh manajer Macan Kemayoran, Ardhi Tjahjoko. Dirinya bersyukur target jangka pendek yang dicanangkan mampu diraih oleh tim Ibu kota.
"Tentu senang bisa juara. Bangga, bahagia (karena) kerja keras kita terutama pemain, tim, manajemen, official kita satukan target jangka pendek dapat kita lalui," ucapnya.
Akan tetapi, hasil itu lantas membuat beberapa pihak khawatir dengan fakta mengenai tim juara di ajang pramusim tersebut. Pasalnya dua tim juara Piala Presiden di edisi sebelumnya, Persib dan Arema, selalu mengalami nasib tak mengenakan ketika menjalani kompetisi yang sesungguhnya.
Persib Bandung contohnya, setelah juara Piala Presiden 2015, Maung Bandung inkonsisten di ISC 2016 dan mengakiri musim hanya di peringkat kelima. Selanjutnya Arema FC yang juara di 2017 lalu, bahkan nasibnya lebih buruk dengan finish di posisi sembilan klasemen Liga 1.
Akan tetapi, kenyataan itu tak membuat khawatir manajer Persija. Ardhi Tjahjoko. Ia menjelaskan jika dirinya sudah memberikan instruksi agar para pemain tetap fokus. Menurutnya gelar Piala Presiden tahun ini hanya bagian dari ajang pemanasan sebelum ujian yang sesungguhnya di Liga 1.
"Mudah-mudahan tidak untuk Persija karena anak-anak sudah saya tekankan dari awal jika Piala Presiden belum target utama. Karena kita ingin di liga, dan di sana pertempuran yang sebenarnya di sana, ini hanya pemanasan istilahnya," ujarnya.
Sebagai informasi, pasca meraih gelar juara, Persija Jakarta akan melakukan perayaan dengan melakukan pawai di beberapa jalanan Ibukota Jakarta. Acara akan dimulai pada pukul 15:00 WIB dari Stadion GBK menuju Monas dan terakhir dijamu wakil gubernur DKI Jakarta.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom