Liga Indonesia

Batal Launching Tim, Borneo FC Kecam dan Sebut PT LIB Seperti 'Hantu'

Jumat, 9 Februari 2018 13:04 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Herry Ibrahim
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Borneo FC di Liga 1 musim 2017 lalu. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Skuat Borneo FC di Liga 1 musim 2017 lalu.

Operator kompetisi Liga Indonesia, PT Liga Indonesia Baru (LIB) ternyata masih menunggak sisa subsidi yang harus dibayarkan ke klub peserta. Fakta ini diungkapkan Presiden Borneo FC, Nabil Husein belum lama ini. Nabil mengatakan pihaknya menerima sisa pembayaran subsidi yang dijanjikan LIB hampir Rp2 miliar.

© Ginanjar/INDOSPORT
Presiden Pusamania Borneo FC, Nabil Husein. Copyright: Ginanjar/INDOSPORTPresiden Pusamania Borneo FC, Nabil Husein.

PT LIB dilaporkan berhutang sekitar Rp2,5 miliar kepada klub peserta dan baru membayar termin pertama senilai Rp600 juta pada akhir Desember 2017. Setelahnya hingga saat ini sisa hak klub belum terbayarkan dan hal itu disebut mengganggu kegiatan serta persiapan tim menuju musim baru.

Nabil Husein secara terbuka mengatakan akibat keadaan tersebut, Borneo FC terpaksa menunda untuk memperkenalkan tim ke penggemar. Meski sudah melayangkan surat imabuan ke PT LIB, manajemen Pesut Etam menyatakan mereka seperti berhadapan dengan hantu lantaran tak kunjung mendapat balasan.

"Launching tim nanti di Samarinda, tetapi masih tertunda karena PT LIB masih belum bayar (hutang subsidi)," ucap Nabil Husein.

"Kita sudah bersurat tapi mereka tidak balas-balas, macam bersurat sama hantu saja. Yang tertunda ini bikin kacau semuanya. Sudah tunggak mau urus Piala Preisden lagi, tapi lancar. Info gilanya lagi mau jalankan kompetisi 2018," sambungnya dengan kesal.

© INDOSPORT/Zainal Hasan
Jajaran pengurus PT LIB mempersilahkan klub untuk melakukan aksi mogok. Copyright: INDOSPORT/Zainal HasanJajaran pengurus PT LIB.

Lebih lanjut, Nabil menjelaskan sisa hutang yang dimiliki PT LIB ke klub peserta masih sekitar lebih dari Rp2 miliar. Ia juga menyayangkan beberapa klub lain yang tidak terlalu aktif menyuarakan haknya yang belum terbayarkan.

Menunggaknya pembayaran subsidi dari PT Liga sejatinya telah memberikan efek langsung pada klub. Persipura misalnya pernah menegaskan butuh dana segar pada Desember 2017 lalu untuk merekrut pemain baru. Karena tidak adanya finansial yang mencukupi, tim Mutiara Hitam pada akhirnya memutuskan tidak ikut Piala Presiden 2018.

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom
132