Pertemuan Arema FC kontra Bhayangkara FC, Selasa (30/01/18), memang menjadi sajian laga penutup yang pas di Grup E. Kedua tim semula menyuguhkan permainan menawan dengan karakter permainan masing-masing.
Namun, tensi tinggi yang membalut laga penentuan satu tiket ke babak 8 besar itu lalu berubah menjadi permainan keras. Puncaknya terjadi pada menit ke- 38, ketika Hanif Sjahbandi melakukan pelanggaran keras kepada Muhamad Ichsan.
"Hanif tidak berniat melukai lawan. Dia juga fokus ke bola, tapi memang pada praktiknya kaki dia terlalu tinggi," bilang Pelatih Arema FC, Joko Susilo.
Pelanggaran gelandang Timnas U-23 itu memang tergolong keras. Hanif melayangkan kakinya setinggi hampir satu meter dan menghantam kaki dari Ichsan untuk merebut bola.
Pemain muda berbakat milik Bhayangkara FC itu pun tersungkur dan mendapat perawatan medis. Lantaran mengalami cedera cukup parah, Ichsan langsung digantikan perannya dengan Wahyu Subono Seto.
Wasit Annas Apriliandi hanya mengganjar Hanif dengan kartu kuning dan keputusan wasit tersebut mendapatkan protes keras dari pihak Bhayangkara FC. Manajer BFC, Sumardji, bahkan sampai menunjukkan gestur untuk menarik keluar semua pemain dari lapangan. Insiden yang sempat menghentikan pertandingan hingga 3 menit, dan nyaris berujung perkelahian antar pemain di lapangan.
"Dia sudah mengakui kesalahannya, dan sekali lagi tidak ada niat untuk itu (mencederai kaki lawan). Saya kira dia pantas diganjar kartu kuning," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom