PSIS Semarang memulai kiprahnya di level elite sepakbola tanah air dengan hasil kurang memuaskan. Menjalani dua pertandingan di Grup E Piala Presiden 2018, anak asuh Subangkit itu tak mampu memetik satu angka pun.
Dua laga itu sama-sama berakhir kekalahan. Masing-masing takluk 0-1 dari Bhayangkara FC dan 1-3 dari Arema FC. Tim berjuluk Mahesa Jenar itu pun menjadi tim pertama yang tersisih dari Grup E.
Subangkit pun menilai, bahwa performa Hari Nur Yulianto dkk memang belum siap menjalani ketatnya kompetisi. Dan terkait tidak adanya peluang lolos ke babak 8 Besar, ia pun tidak mempermasalahkannya.
"Sejak awal, tim ini memang tanpa target di Piala Presiden. Tidak masalah kami tersingkir dan gagal lolos ke babak selanjutnya," papar arsitek strategi PSIS Semarang itu.
"Karena di turnamen ini, kami lebih kepada memberikan kesempatan untuk para pemain agar semakin berkembang," imbuhnya.
Dan dari sederet laga pramusim itu, Subangkit mengakui bahwa tim asuhannya masih butuh pembenahan pada segala lini. Selain dua laga di Piala Presiden, sebagai bagian dari persiapan menjelang Liga 1, tim peringkat tiga terbaik Liga 2 tahun lalu itu juga menjalani beberapa pertandingan uji coba.
"Selama pramusim ini, hasil yang kami raih sudah cukup bagus," beber eks pembesut Persekabpas Pasuruan tersebut.
"Kami sudah tiga kali melawan Arema, lalu Bhayangkara, dan bisa menang saat bermain di Bali (mengalahkan Bali United 1-0)," tambah dia.
Alhasil, laga menghadapi Persela Lamongan pada laga ketiga Grup E pun kemungkinan besar akan dijadikan media untuk rotasi pemain. Karena apa pun hasilnya, PSIS sudah tidak memiliki peluang untuk lolos ke babak 8 Besar.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom