Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman perlu waspada dalam menghadapi Sriwijaya FC di laga terakhir fase Grup A Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage Bandung, Jumat (26/1/2018). Pasalnya lawannya itu diperkuat Makan Konate.

Gelandang asal Mali itu tentunya sudah paham betul dengan karakter dari pelatih Djadjang Nurdjaman. Sebab keduanya pernah bekerjasama saat sama-sama membela Persib Bandung hingga membuahkan trofi juara Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015 lalu. 

Pelatih Djadjang Nurdjaman membenarkan mantan anak asuhnya itu berpeluang besar akan menyulitkan timnya dalam meraih kemenangan. 

"Saya melihat Konate dalam dua pertandingan saat laga pertama menghadapi Persib kurang berperan karena lebih dipasang di sayap. Tapi kemarin saya melihat lawan PSM Makassar, Konate dipasang di posisi kesukannya karena saya cukup hafal," ungkap Djadjang dalam press conference sebelum laga di Hotel Grand Tjokro, Jalan Cihampelas Kota Bandung, Kamis (25/01/18). 

© Gita Agiet/INDOSPORT

Djajang Nurdjaman dalam konferensi pers usai kalahkan Persib Bandung

Menurutnya, di setiap pertandingan Konate menunjukkan progres. Tentu perlu diantisipasi agar target untuk mendapatkan poin di laga nanti bisa tercapai. 

"Tapi bukan hanya Konate walaupun saya berikan informasi kepada pemain saya. Jadi walaupun kita berhasil mematikan Konate, tapi pemain lainnya tetap berbahaya," tegasnya. 

© Arif Rahman/INDOPSORT

Makan Konate (tengah) dijaga ketat oleh dua pemain PSM Makassar.

Pelatih yang akrab disapa Djanur itu menilai bahwa Sriwijaya FC merupakan tim bertabur bintang. Sehingga tidak hanya satu pemain yang menjadi bahan kewaspadaan, namun seluruh pemain dari tim berjulukan Laskar Wong Kito itu akan menjadi ancaman.

"Yang perlu digarisbawahi pemain mereka di depan itu ada Beto, ada Viscarra, Konate, Adam Alis. Itu pemain yang sudah tidak diragukan dan harus kita antisipasi semua. Sekali lagi harus kerja keras," pungkasnya.