Apa yang dikhawatirkan Joko Susilo akhirnya terjadi pada asuhnya. Tampil perdana di hadapan publik sepakbola Malang Raya, Dendi Santoso dkk tampil gugup dan kurang percaya diri.
Gejala itu sangat kentara sejak menit awal menghadapi PSIS Semarang, sore tadi. Berusia muda dan datang dari tim-tim medioker, membuat pemain Arema FC sering melakukan kesalahan elementer dalam mengantisipasi serangan tim lawan.
Zaenuri menjadi pemain yang perannya digantikan paling cepat di atas lapangan. Eks defender Perseru Serui itu kurang percaya diri dengan sering melakukan kesalahan mendasar saat membawa bola.
Dua gol PSIS di menit 9 dan 15, juga tak lepas dari kontribusinya yang salah mengantsipasi serangan cepat lawan. Arthur Cunha pun menjadi jawaban Joko Susilo untuk meredam gemuruh teriakan Aremania atas performa buruk Zaenuri.
"Saya pahami kalau pemain kami banyak yang kurang maksimal. Mereka gugup, nervous dan kurang percaya diri, dan itu wajar," kata Pak Thuk, panggilan akrab Pelatih Arema FC tersebut.
Kendati demikian, Pak Thuk melakukan langkah antisipasi yang cukup efektif. Perubahan pemain yang dilakukannya beriman positif lewat kebangkitan tim, dari ketinggalan dua gol hingga mengakhiri pertandingan uji coba itu dengan kemenangan 5-3.
"Seperti juga pada fisik. Tidak mungkin kami mendapatkan kondisi fisik yang baik dengan waktu cepat. Kelemahan tim ini masih banyak," tuturnya.
"Terima kasih untuk Aremania atas dukungannya. Kami tahu tim ini masih butuh banyak masukan. Dan soal kelebihan, saya tidak mau sebutkan," tutupnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom