Perubahan komposisi tim Arema FC turut pula mempengaruhi kebijakan klub dalam hal program latihan. Terlepas dari urusan internal tim, para Aremania menilai kebijakan program latihan tim kesayangan mereka sudah tepat.
Johan Al Farisi dkk. kini jarang terlihat secara umum dalam latihan. Selama satu pekan, Joko Susilo seperti melakukan "karantina" terhadap pemain agar fokus dengan menu latihan tim, dengan melakukannya di komplek militer dengan akses terbatas.
Di akhir pekan, tim berlogo kepala singa itu tampil di publik umum agar perkembangan tim bisa turut dilihat Aremania.
"Lebih baik seperti ini Mas. Saat latihan di Stadion Dirgantara (Kompleks TNI Angkatan Udara), kita juga masih sibuk hari kerja. Tapi di akhir pekan bisa melihat Arema latihan di Stadion Gajayana," kata Surya Alam, salah satu Aremania yang ditanyai INDOSPORT.
Kebijakan itu pun berdampak positif bagi antusiasme Aremania. Karena dalam satu pekan, mereka hanya bisa melihat tim kebanggaannya latihan hanya dua sampai tiga kali saja.
Ratusan Aremania maupun masyarakat umum, memadati tribun Stadion Gajayana di akhir pekan. Seperti pada latihan dua hari terakhir di pagi hari, Aremania sangat antusias menyaksikan timnya berlatih, dan kemudian sabar mengantre untuk sekedar meminta foto atau tanda tangan kepada pemain.
"Inilah mengapa kami juga melibatkan Aremania. Karena agar mereka juga bisa memberikan masukan dengan menyaksikan sendiri perkembangan tim," kata Pelatih Arema FC, Joko Susilo.
Rasa penasaran mereka pun sebentar lagi akan terbayar, melalui agenda uji coba pra musim saat menjamu PSIS Semarang, Kamis 4 Januari nanti.