Bukan soal gagalnya mereka meraih tiket menuju Liga 1 2018, Persis Solo ternyata punya tuntutan sendiri yang ingin mereka sampaikan dalam gelaran Kongres PSSI pada Januari 2018 nanti. Hal tersebut berkaitan pula dengan penghapusan sanksi yang diterima mantan pelatih mereka musim lalu, Widyantoro.
Seperti yang diketahui sebelumnya, PSSI sempat memberikan sanksi pada Widyantoro terkait intimidasi yang ia lakukan pada wasit saat laga skuat asuhannya melawan Cilegon United beberapa waktu lalu.
PSSI memberikan sanksi pada Widyantoro berupa larangan untuk melakukan aktivitas dalam kegiatan kompetisi PSSI sendiri selama 18 bulan lamanya. Hal tersebut dirasa cukup membebani oleh Persis Solo sendiri.
"Soal Widyantoro sebenarnya itu bentuk menjegal Persis. Tapi ternyata dampaknya melanggar hak asasi bagi coach Widyantoro, karena kehilangan pekerjaanya," ungkap Wakil CEO Persis Solo, Dedy M Lawe, dikutip Jawa Pos Radar Solo.
Dalam kongres PSSI 2018 nanti, Persis Solo sendiri mengajukan empat poin yang mereka harap mampu dibahas dan diwujudkan oleh PSSI dalam laga musim depan nanti.
Keempat poin itu sendiri terkait dengan pembagian Liga 2 2018 menjadi dua grup. Persis Solo juga turut mengusulkan untuk ditiadakannya pembatasan usia untuk pemain yang direkrut oleh klub-klub di Liga 2 musim depan sendiri.
Selain itu, Persis Solo juga mengharapkan kompetisi Liga 2 mendapatkan perhatian lebih dari PSSI untuk menghindari adanya praktek kecurangan dalam laga. Terakhir, mereka juga turut mengajukan penghapusan sanksi mantan pelatih Persis Solo, Widyantoro.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom