Polemik kepindahan Evan Dimas Darmono dan Ilham Udin Armaiyn ke klub Liga Malaysia, Selangor FA, semakin meruncing. Jika tetap nekat, keduanya terancam ditendang dari komposisi pemain Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23.
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi memblokade kepindahan Evan dan Ilham ke Negeri Jiran. Dia beranggapan, pekerjaan keduanya di Selangor FA dapat menganggu persiapan Timnas U-23 menjelang Asian Games 2018.
“Itu hak mereka. Itulah dia, pesepakbola adalah pejuang. Bukan hanya mencari uang, tapi anak bangsa yang membela negaranya. (Ilija) Spasojevic aja kami tarik, kita kekurangan pesepakbola,” ujar Edy.
“Jangan ada (pemain) yang keluar dari Indonesia, yang keluar Indonesia saya coret dari PSSI. Siapapun, kalau negara memanggil, tak boleh menolak. Kalau menolak, berarti pengkhianat bangsa,” kata Edy menegaskan.
Sebelumnya, PSSI melalui Sekjen Ratu Tisha Destria, membeberkan alasan pihaknya mencampuri urusan kepindahan Evan dan Ilham ke Malaysia. Wanita lulusan FIFA Master-International Master in Management, Law, and Humanities of Sports pada 2013 ini menjabarkan, setidaknya ada dua alasan kuat yang menjadi dasar PSSI mengambil tindakan intervensi.
Pertama, Tisha was-was dengan kemungkinan Evan dan Ilham tidak dilepas Selangor FA untuk memperkuat Timnas U-23 di Asian Games 2018. Pasalnya, ajang multievent ini tidak termasuk ke dalam kalender FIFA. Kebetulan, klub tidak wajib melepas penggawanya dengan kondisi seperti itu. Nah, situasi tersebut yang diantisipasi oleh PSSI.
"Asian Games ini adalah momen di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Jadi, dengan target yang besar, PSSI memiliki banyak program akselerasi dalam hal persiapan. Pertama, nanti ada kombinasi antara kompetisi dengan TC Timnas yang akan dievaluasi setiap bulannya," kata Tisha
"Yang perlu digarisbawahi di sini adalah kesadaran untuk berkoordinasi dengan federasi. Jadi, di mana-mana yang namanya esensi dari transfer pemain, federasi memiliki peranan penting di situ karena areanya adalah proteksi terhadap pemain itu sendiri," jelasnya menambahkan.
- Terkait Polemik Evan dan Ilham, Ketum PSSI: Sepakbola Adalah Pejuang, Bukan Sekadar Uang
- Sempat Tertunda, Besok Evan Dimas dan Ilham Udin Gabung ke Selangor FA
- Bukan Mengekang, Ini Penjelasan PSSI Terkait Evan Dimas dan Ilham Udin
- Media Asing Soroti Ucapan Ketua PSSI Perihal Kepindahan Evan Dimas dan Ilham Udin
- Terkait Polemik Evan Dimas, Ini Penegasan Menpora
Kedua, Tisha menganggap kompetisi Liga Super Malaysia tidak berbeda jauh kualitasnya dengan kasta teratas Liga Indonesia. Buktinya, PSSI mengizinkan Ryuji Utomo berkarier di Liga Thailand bersama PTT Rayong FC.
"Apabila mereka harus keluar, dan pilihannya Malaysia, ini kan intensitas kompetisinya 11-12 dengan kita. Tapi jika pindah ke Jepang, Thailand, Spanyol, kita bisa menyesuaikan ritmenya karena kualitas kompetisinya di atas kita," papar Tisha.
Dengan segala intervensi dan ancaman dari PSSI, Evan dan Ilham tetap nekat terbang ke Malaysia. Kemarin, Sabtu (23/12/17) keduanya dikabarkan telah angkat kaki dari Indonesia.
"Agak ruwet sekarang ini situasinya, saya belum bisa berkomentar dulu. Lihat nanti, ada saatnya saya akan berikan penjelasan. Insya Allah, mereka berangkat (ke Malaysia)," kata perwakilan Evan dan Ilham, Mulyawan Munial.
Sikap keras yang ditunjukkan PSSI, khususnya Edy dengan mengancam akan mengeluarkan Evan dan Ilham dari Timnas, akan membuat skuat asuhan Luis Milla Aspas rapuh. Terlebih untuk nama pertama, yang telah menjadi andalan Timnas sejak jenjang level umur hingga senior.
INDOSPORT mencoba menyajikan tiga kerugian bila Evan dan Ilham ditendang dari Timnas U-23. Berikut sajiannya kepada pembaca setia.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom