Klub Brunei Darussalam, DPMM FC, mengancam akan keluar dari Liga Singapura (S-League). Hal ini dikarenakan DPMM FC merasa keberatan dengan kebijakan Federasi Sepakbola Singapura (FAS).
Liga kasta teratas Singapura menetapkan setiap klub wajib mendaftarkan pemainnya minimal 19 dan maksimal berjumlah 25. Jika sebuah klub memiliki 22 pemain, maka klub tersebut diwajibkan memiliki enam pemain Singapura di bawah usia 23 tahun, sisanya tidak lebih dari 30 tahun.
Dan apabila klub ingin memiliki pemain berjumlah lebih dari 25, maka klub itu harus memboyong pemain maksimal berusia 23 tahun. Soal pemain asing, FAS tidak memberikan batasan usia namun setiap klub hanya boleh memiliki dua pemain asing musim depan.
Regulasi ini yang membuat DPMM FC berpikir-pikir untuk meninggalkan Liga Singapura dan gabung ke Liga Indonesia. DPMM juga mengeluarkan peryataan di situs resmi klub bahwa mereka telah berusaha untuk bergabung dengan Malaysia Super League (MSL), namun upaya mereka gagal.
Sumber dekat DPMM FC mengklaim bahwa klub yang bermarkas di Hassanal Bolkiah National Stadium itu sangat menghormati dengan kebijakan FAS yang fokus ke pembinaan usia muda. Namun pembatasan usia serta pengurangan jumlah pemain asing membuat DPMM kesulitan untuk bersaing.
Pasalnya, mereka memiliki tiga pemain asing yang menjadi andalan utama tim. Mereka adalah Vincent Salas dan Daud Gazale dari Chile serta penyerang asal Brasil, Rafael Ramazotti.
Presiden FAS, Lim Kia Tong, optimis DPMM tidak akan meninggalkan Singapura dan bergabung dengan liga negara lain. Lim menambahkan DPMM menjadi salah satu tim yang patut dicontoh karena memiliki semangat positif keolahragaan.
“Kami tahu usaha mereka ambil bagian di Liga Malaysia menemui kegagalan, tapi mereka tidak mengindikasikan bermain di tempat lain pada tahun depan,” ujar presiden FAS Lim Kia Tong yang menyebutkan secara detail pertemuan dengan manajemen DPMM FC seperti dikutip dari The Straits Times.
“DPMM telah ambil bagian di liga kami selama beberapa tahun, dan mereka dibebaskan baik di dalam maupun di luar lapangan. Mereka menjadi contoh spirit keolahragaan.”
DPMM bergabung di Liga Singapura pada tahun 2009. Mereka berhasil merengkuh gelar juara S-League pada tahun 2015. Pada musim lalu, Brunei DPMM finis di peringkat tujuh dari delapan tim di S-League.
“Kami tegaskan, kami tetap menginginkan mereka berpartisipasi di liga kami, dan kami akan melakukan semaksimal mungkin untuk mengakomodasi mereka agar terus berlanjut (ikut S-League).”
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom