Madura United resmi mendatangkan pesepakbola Belanda keturunan Maluku yang pernah bermain di Telstar dan Eerste Divisie, Gaston Salasiwa. Meski kedua timnya berada di kasta kedua Liga Belanda, kedua tim tersebut lumayan cukup dikenal publik Belanda.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro, menegaskan bahwa Gaston masih berstatus sebagai warganegara Belanda, namun ia sedang dalam proses naturalisasi sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
“Gaston saat ini dalam proses naturalisasi. Kita sudah ada kesepakatan untuk langsung tandatangan kontrak dengannya. Untuk penambahan pemain naturalisasi itu sangat mungkin bertambah lagi. Tetapi kita lihat perkembangan terlebih dahulu hingga akhir Desember ini,” kata Haruna, dilansir dari laman resmi klub.
Gaston lahir di Zaandam, Belanda, 31 Agustus 1986. Setelah menimba ilmu di akademi sepakbola Ajax Amsterdam, ia bergabung dengan akademi sepakbola AZ Alkmaar. Gaston pun memulai karier profesionalnya di klub asal Belanda, AZ Alkmaar. Lalu, dia bergabung dengan Telstar, sebelum akhirnya bergabung dengan Almere City pada 2014 lalu.
Gaston sendiri sempat mencicipi atmosfer sepakbola Indonesia. Pada 2012 dia sempat membela Bintang Medan di kompetisi Indonesian Primer League.
Sebelum bergabung bersama Madura United, pesepakbola ini berposisi sebagai gelandang di klub Liga 2 Belanda, Almere City.
Diketahui sudah sejak lama memang darah keturunan Maluku ini ingin bela Timnas Indonesia. Terbukti dari pemberitaan beberapa media di Indonesia. Dari pemberitaan yang beredar, Gaston sendiri sempat meng-capture beberapa pemberitaannya dari Indonesia dan dimasukkan kedalam akun instagramnya, @gassao.
Ayah Gaston, Johnny Salasiwa, lahir dan besar di desa Waeputih, Pulau Buru, Ambon Maluku. Takdir membawa sang ayah menemukan jodohnya, ibu dari Gaston, Joke Salasiwa Sopjes, di Belanda. Membuat Gaston harus besar di negeri Kincir Angin itu. Kini, Gaston telah miliki tiga orang anak.
Sebenarnya di tahun 2011 lalu, Gaston sudah memiliki banyak tawaran dari berbagai klub di Indonesia. Namun dirinya masih ingin menjajaki kariernya di Belanda. Kini, menurutnya waktunya sudah tepat untuk dia kembali setelah sempat bela Bintang Medan. Gaston akan merasakan sengitnya kompetisi Liga 1 musim 2018 mendatang bersama Madura United.
Meski tinggal jauh dari Tanah Air, diakui Gaston adalah sosok yang mencintai Indonesia. Selain sering berkunjung ke kampung halamannya, Gaston miliki tatto dipunggungnya yang bertuliskan Waeputi. “Kenapa saya pilih tulisan Waeputi? Itu desa tempat ayah saya dilahirkan yang juga berarti kampung halamanku,” terang Gaston dilansir dari Tribunnews.
Terbukti dari laman instagramnya, Gaston juga sering membagi momen-momennya saat berada di kampung halaman sang ayah.
Skill Gaston juga tak main-main, di Liga 2 Belanda, Gaston merupakan salah satu gelandang serang cukup mumpuni.
Dari data di transfermarkt, terbukti dirinya pernah bermain di Jupiler Klub, Liga Primer di Belgia, dengan mencatat 17 kali bermain, dua gol, tiga assist, dengan jumlah 1.530 menit bermain.
Sementara di KNVB Beker Cup musim ini, Liga 2 Belanda, ia tercatat bermain sebanyak dua kali, dengan total 180 menit.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom