Macetnya subsidi dari PT Liga Indonesia Baru kembali membuat Arema FC resah. Sejak dikeluhkan November lalu, belum ada penyelesaian kongkrit dari pihak operator kompetisi Liga 1 tersebut.
Arema FC, menjadi satu dari sekian klub yang mengalami hal serupa. Suplai dana untuk sisa subsidi sejak Oktober hingga Desember belum jelas, begitu juga dengan pelunasan fee untuk share rating televisi.
"Intinya kan kita sudah menyelesaikan kewajiban untuk kompetisi. Ya itu tadi, tinggal menunggu hak-hak bagi klub," ujar General Manager Arema FC, Ruddy kepada awak jurnalis.
Bagi tim berlogo kepala singa itu, kucuran sisa dana subsidi dari LIB begitu berarti untuk kelangsungan hidup. Meski tak menyebut imbasnya, namun dipercaya dana subsidi itu dialokasikan memang untuk pos gaji pemain di kompetisi musim lalu.
Jika dihitung, Arema FC mengklaim masih berhak mendapatkan kucuran dana mencapai lebih dari Rp 3 Milyar. Dana itu terdiri dari sisa subsidi untuk kompetisi Liga 1.
"Ya sekitar itu (jumlahnya). Yang pasti kan, ada Rp 1,8 Milyar (setiap bulan subsidi LIB Rp 600 juta) yang belum kita terima," paparnya.
"Belum lagi dana dari rating televisi sebagai kompensasi pertandingan yang disiarkan langsung musim lalu," pengusaha transportasi itu menambahkan.
Rincian Pembagian Subsidi Liga 1 :
- Jumlah total Rp 7,5 Milyar
- Rp 6 Milyar dibagi dalam 10 bulan masa kompetisi
- Setiap bulan klub mendapatkan Rp 600 juta dipotong pajak dan denda komisi disiplin
- Sisa Rp 1,5 Milyar dibayarkan di akhir musim
- share rating televisi dibayarkan akhir musim
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom