Perubahan skema permainan yang bakal diusung Arema FC, tentu berimbas pada komposisi pemain di skuatnya. Meski tetap ditangani Joko Susilo, tim berjulukan Singo Edan itu berjanji bakal tampil berbeda dibanding musim kompetisi lalu.
Joko Susilo menegaskan, bahwa hanya ada pemain multi fungsi dalam skuat besutannya kali ini. Itu artinya, materi pemain Arema FC musim ini adalah pemain yang bisa memerankan dua atau lebih posisi dengan sama baiknya, selain penjaga gawang.
"Itulah yang namanya universal player, bukan specialist player, yang hanya dapat bermain bagus di satu posisi, tapi tidak di posisi yang lain," ucap Gethuk, sapaan akrab pelatih Arema FC tersebut.
Gethuk pun mulai membuktikannya, dengan memilih sejumlah nama yang sekiranya mampu mengemban misi itu. Beberapa nama sudah diuji untuk menjadi multi fungsi sejak musim lalu.
Sebut saja Syaiful Indra Cahya yang bisa diplot sama baiknya di posisi bek tengah, bek kanan, maupun gelandang bertahan. Johan Al Farizi pun tak selamanya dimainkan sebagai bek kiri, namun kapten tim Arema itu mampu bermain bagus di sisi kanan.
Contoh lain ada pada Hendro Siswanto, yang biasanya bermain sebagai midfielder, namun tak menemui masalah ketika digeser sebagai bek kanan. Begitu juga dengan Dedik Setiawan, yang sejatinya merupakan striker, bisa memainkan peran sebagai winger dengan sama bagusnya.
Banyaknya pemain multi fungsi itu pun berimbas bagus pada hal rotasi pemain. Gethuk sendiri tampaknya belajar banyak dengan pengalaman di musim lalu, ketika tim asuhannya kerap tampil compang camping akibat absennya sejumlah pemain karena cedera maupun terjerat sanksi kartu.
"Soal ini sudah saya siapkan di sini (sambil menunjuk bukunya). Dan terkait langkah antisipasi terburuk, juga sudah ada di sini semua," cetusnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom