Sepakbola dan olahraga pada umumnya seharusnya bebas dari politik atau kepentingan-kepentingan yang tidak ada hubungan secara langsung. Tapi, faktanya memang ada saja kondisi politik yang kemudian berimbas pada sebuah perhelatan olahraga.
Di olahraga, Israel pernah dan masih menjadi negara yang kerap "dihindari" oleh negara-negara yang seharusnya menjadi lawan tanding mereka. Bukan karena Israel memiliki atlet-atlet yang sulit dikalahkan. Melainkan karena sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina yang tanahnya terus menerus dicaplok oleh Israel.
Dalam sepakbola, aksi penolakan bertanding melawan Israel yang cukup fenomenal pernah terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 1958. Aksi penolakan tersebut terkait dengan tindakan Israel yang mencaplok tanah milik warga Palestina.
Akibatnya, banyak negara di dunia, khususnya Asia, yang memusuhi Israel. Pandangan politik ini yang kemudian dibawa ke ranah sepakbola. Khususnya saat melakoni kualifikasi Piala Dunia 1958.
-Israel memang bisa melaju dengan mudah karena tak harus bertanding. Meski akhirnya ditaklukkan Wales dan gagal ke Piala Dunia 1958.
Israel sempat bertahan sebagai anggota AFC hingga 1974, sebelum akhirnya dikeluarkan menyusul meruncingnya konflik dengan negara-negara Arab. Sempat masuk ke dalam zona Oceania, Israel akhirnya menjadi anggota UEFA pada 1994 hingga sekarang.
-Berikut 4 negara yang menolak bertanding melawan Israel di kualifikasi Piala Dunia 1958.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom