Kasus ini terbongkar, ketika Kepolisan Thailand bekerja sama dengan Sportradar Swiss mengendus terjadinya pengaturan skor dalam pertandingan di Liga Thailand.
Tak lama setelah itu, Kepolisian Thailand dan Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) menetapkan 12 orang sebagai terduga pengatur hasil pertandingan di Liga Thailand, dua di antaranya berprofesi sebagai wasit.
Mereka adalah Phumrin Khamruen dan Theerachit Sitthisuk (wasit). Kemudian 4 pemain dari Siamy Navy, Suthipong Laoporn, Narong Wongthongkham, Suvitthaya Namsinlak, dan Seksan Chaothonglang. Sementara satu pemain lainnya adalah rekan satu tim Victor Igbonefo, yang berposisi sebagai kiper, Veera Kerdpudsa (Nakhon Ratchasima).
Sementara sisanya, Wallop Saman, Kittiphum Paphunga, Setprasit Kamolwattana, dan Pakphum Punnikul adalah orang yang diduga sebagai penghubung dalam skandal tersebut. Kelompok ini diduga terlibat dalam mencocokkan empat pertandingan di musim yang baru saja berakhir. Ada pun dari pihak Official Tim adalah, Direktur Sisaket FC, Cherdsak Boonchu.
Jika terbukti bersalah, 12 nama tersebut akan dikenai denda sekitar 500 ribu Baht (Rp206 juta) atau hukuman 5 tahun penjara.
President FAT yang juga mantan Kepala Polisian Thailand, Somyot Poompanmoung menduga jika banyak orang yang terlibat dalam skandal ini dan FAT bertekad untuk membersihkan liga Thailand.
-"Jika pertandingan tinju, ini hanya putaran pertama, ada putaran 2 dan putaran ketiga yang akan datang," katanya seperti dikutip dari Bangkokpost.
Sementara CEO Nakhon Ratchasima FC, Tewan Liptapanlop mengatakan kalau klubnya akan mengakhiri kontrak dengan Veera (Kiper) dan sedang mempertimbangkan tindakan hukum terpisah terhadap kiper tersebut.
"Tim akan berkonsultasi dengan pengacara tentang mengajukan tuntutan hukum perdata dan pidana terhadapnya, karena ini telah merusak klub," ujarnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom