LIGA 2

Amankan Tiket Semifinal, Subangkit Sempat Instruksikan Pemainnya Bertahan

Selasa, 21 November 2017 22:32 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Abdurrahman Ranala
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSIS Semarang. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Logo PSIS Semarang.

PSIS Semarang memastikan diri lolos ke babak semifinal setelah menahan imbang PSPS Riau dengan skor 1-1 pada pertandingan pamungkas babak 8 besar Liga 2 Grup Y di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Selasa (21/11/2017). 

Hasil imbang tersebut membuat PSIS dan PSPS mengumpulkan poin yang sama yakni empat, namun tim Mahesa Jenar julukan PSIS unggul dalam produktivitas gol dan menempati posisi kedua Grup Y. 

Seusai pertandingan pelatih PSIS, Subangkit mengatakan, pada babak pertama pihaknya menginstruksikan empat anak asuhnya bertahan, karena PSPS memiliki striker berpengalaman Herman Dzumafo.

"Sebetulnya pertandingan berjalan dengan bagus di awal, di babak awal memang kita menginstruksikan kepada empat bek ini tidak usah terlalu banyak naik, karena di situ (PSPS) ada Dzumafo yang perlu perhatian," katanya seusai laga. 

PSIS pada babak pertama tertinggal lebih dulu dari PSPS setelah Wahyu Kristanto pada menit 42 berhasil merobek gawang Aji Bayu Putra. Setelah tertinggal satu gol, Subangkit mengubah strategi.

© Ghozi El Fitra/INDOSPORT
Pelatih PSIS Semarang, Subangkit. Copyright: Ghozi El Fitra/INDOSPORTPelatih PSIS Semarang, Subangkit.

Kedua bek sayapnya diinstruksikan olehnya untuk membantu serangan untuk mengejar ketertinggalan, hasilnya pasukannya bisa menciptakan banyak peluang dan menyamakan kedudukan pada menit 71 melalui sang kapten Haudi Abdillah. 

"Kita di babak pertama serangan tidak telalu bahanya buat PSPS, tapi di babak kedua setelah kita ketinggalan kita main normal, built up di belakang kita sudah membangung serangan, dan dua wing back instruksikan untuk menyerang hasilnya sepanjang babak kedua kita kuasai permainan, peluang juga banyak," jelasnya. 

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom