Italia Terlambat Baru Pecat Ventura, Apa Selanjutnya?
Pasca Italia disingkirkan Swedia di babak play off, jurnalis espnfc (14/11/17), Mark Ogden menyebut memang sedari awal penunjukkan Ventura sangatlah aneh. Sementara itu, jurnalis lainnya, Gab Marcotti menyebut bahwa penunjukkan Ventura memang mengerikan. "Ia (Ventura) seperti mengasingkan Timnas dari pendukung dan pemain andalannya dengan pilihan taktiknya," kata Marcotti.
Apa yang dikatakan oleh Marcotti ialah merujuk pada sikap Ventura yang tidak mau memasukkan pemain agresif Napoli, Lorenzo Insigne. De Rossi pun tak sungkan untuk memprotes hal tersebut saat laga berlangsung. "Di pertandingan sudah mendekati akhir dan kita belum mencetak gol seharusnya kita harus menang maka saya sarankan agar ia memasukkan striker dan Insigne pilihan tepat," kata pemain AS Roma itu.
Namun jika kembali melihat rekam jejak Ventura saat masih melatih, apa yang dilakukan Ventura mungkin 'wajar'. Ia memang terbiasa bekerja tanpa tekanan berarti. Lihat saja bagaimana selepas melatih tim amatir, ia lebih banyak berkutat pada tim kecil.
Usai dipecat oleh Venezia pada musim 1994/95, Ventura ditunjuk menjadi pelatih Lecce. Bersama Lecce, Ventura bisa dibilang meraih musim 'gemilangnya'. Ventura sukses membawa Lecce keluar sebagai juara Serie C1, Lecce pun berhak promosi ke Serie B musim berikutnya. Bersama Lecce di musim itu, Ventura sukses memberikan 16 kali kemenangan, 13 kali seri dan 5 kali kalah.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom