Segala polemik yang mewarnai gelaran Liga 1 maupun Liga 2 tampaknya menarik perhatian pemerintah. Melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, telah mengirimkan surat yang berisi empat poin desakan untuk pengurus PSSI.
Secara garis besar, Menpora ingin PSSI menyelesaikan liga dengan kesan yang baik dan harus sesegera mungkin melaporkan secara lengkap rangkuman dan hasil kerja selama satu musim ini.
Dalam surat yang telah dikirimkan kepada PSSI pada Kamis (09/11/17) kemarin, Menpora Imam Nahrawi, juga menyayangkan beragam kontroversi yang muncul menjelang akhir Liga 1 maupun Liga 2 yang sempat 'terbelangkai'.
Mendapat surat 'teguran' dari pemerintah tersebut, pihak PSSI melalui Sekjennya, Ratu Tisha Destria kemudian memberikan tanggapan. Menurutnya apa yang dilakukan pemerintah tidak dianggap sebagai intervensi, namun menjadi catatan agar pihak federasi bisa bekerja lebih baik ke depannya.
"Iya kita sudah lihat, namun tidak setiap hal ketika ada sesuatu harus di bahas panjang lebar. Kita ini kerja 24 jam saja tidak cukup, dan kita bukan reaktif tapi proaktif. Seluruh hal yang ada di situ (surat) sudah kita kerjakan tiap hari, jadi ini akan jadi catatan kita, dan kita tidak tanggapi itu sebagai intervensi," tutur Ratu Tisha.
Sebagai informasi, untuk kontroversi menjelang akhir Liga 1 yang melibatkan Bhayangkara FC dan Mitra Kukar sudah menemui titik final. Naga Mekes mengakui telah melanggar regulasi karena memainkan pemain ilegal kala menjamu The Guardian pada 3 November lalu.
Dengan demikian, hukuman komdis PSSI tetap berlaku untuk kemenangan Bhayangkara. Selain itu, polemik babak delapan besar Liga 2 khususnya grup Y juga sudah terang. Jadwal bertanding empat tim yakni Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PS Mojokerto dan PSPS Riau sudah dimundurkan dan pindah venue ke Bandung.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom