Bek sayap Persib Bandung, Tony Sucipto anggap Liga 1 2017 aneh. Pasalnya banyak keputusan yang dikeluarkan secara mendadak.
Seperti yang dialami Mitra Kukar. Tim berjulukan Naga Mekes tersebut tiba-tiba dinyatakan walk out (WO) karena memainkan Mohamed Sissoko saat melawan Bhayangkara FC. Kala itu, Sissoko mendapat sanksi larangan bertanding di dua laga, termasuk lawan Bhayangkara FC.
Hanya saja, manajemen tetap menurunkan Sissoko dengan dalih tidak ada nota larangan bermain (NLB) dari PT LIB selaku operator kompetisi. Merujuk kepada pasal 31 Kode Disiplin PSSI, Mitra Kukar FC dihukum kalah dengan skor 0-3 dan denda Rp100 juta karena telah terjadi pelanggaran terhadap pasal 55 Kode Disiplin PSSI.
Kejadian ini juga sempat dialami Persib. Di laga melawan Borneo FC di Stadion Mulawarman Bontang, salah satu penggawa Persib, Dedi Kusnandar tiba-tiba tidak boleh bermain karena dilarang main di dua pertandingan usai mengalami kartu merah langsung di laga melawan Madura United.
Padahal sejak kartu merah tersebut, Dedi sudah melewati tiga pertandingan sebelum melakoni Borneo FC. Maka dari itu, Tony berharap agar permasalahan seperti ini tidak terjadi di musim 2018 mendatang, sebab keputusan-keputusan dadakan tersebut sudah merugikan tim.
"Buat musim depan, semoga tahun depan enggak seperti tahun ini. Karena sekarang banyak keputusan yang aneh, banyak yang tahulah. Kayak surat datang pas mau bermain. Percuma pemain datang tapi enggak dimainkan," sesal Tony, Jumat (10/11/17).
Namun selebihnya, pemilik nomor punggung 6 ini enggan terlalu banyak komentar. Sebagai pemain, Ia hanya ingin fokus membela tim, apalagi Persib masih menyisakan satu laga melawan Perseru Serui sebelum menutup Liga 1 2017.
"Bukan wilayahnya komentar sebagai pemain ke sana (peraturan yang protes). Kalau kontroversial, biar orang lain yang menilai," tegasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom