Timnas U-19 Indonesia sempat menjadi yang terbaik di level Asia pada tahun 1961. Kala itu, Timnas U-19 yang diperkuat Bob Hippy tersebut menjadi juara bersama Myanmar pada ajang yang digelar di Bangkok, Thailand.
Skuat Indonesia datang dengan rombongan 18 pemain saat itu. Mereka dipimpin langsung oleh Antun Pogacnik sebagi pelatih kepala, serta Maelwi Saelan dan Djamiat Dalhar sebagai asisten pelatihnya.
Tony, sapaan karib Pogacnik, dikenang sebagai salah satu sosok yang paling berperan dalam keberhasilan Garuda Muda menjadi juara. Hal ini disampaikan oleh Bob Hippy yang merasakan betul bagaimana mental 'perang' yang diterapkan pelatih asal Yugoslavia ini.
"Pogacnik sangat keras dan disiplin dalam melatih," ujar Bob seperti dikutip dari Goal.
Bahkan para pemain lekat betul soal sepatu yang dianggap menjadi simbol kejayaan. Para pemain disebut Bob diwajibkan merawat sepatunya sendiri sebelum bertanding.
"Kami diwajibkan semir sepatu sendiri kalau tidak ya tidak boleh ikut latihan atau pertandingan. Karena dia beranggapan sepatu seperti senjata ketika kita sedang perang," ujar Bob.
Hasilnya, Indonesia menembus final usai menjadi juara Grup A hasil 2 kemenangan melawan Jepang dan Vietnam Selatan, serta imbang dengan Korea Selatan dan Singapura. Pada babak final Indonesia bermain imbang 0-0 hingga 2x45 menit selesai.
Melihat perjuangan para pemain kedua kesebelasan, Raja Bhumibol Adulyadej pun mengambil sikap. Agar kedua tim sama-sama gembira, Raja Thailand ini memberikan gelar juara kepada kedua kesebelasan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom