Francis Kone 'Malaikat' bagi yang Senasib Choirul Huda
Menjadi pemain kulit hitam yang bermain di Eropa membuat Kone harus merasakan perlakuan rasis saat ia awal memulai karier sebagai pesepakbola. Dianugrahi Fair Player nerkat jasanya meneyelamatkan nyawa pemain di atas lapangan, membuat Kone kembali mengingat perjuangannya bertahan sebagai pesepakbola di Eropa.
Kone yang berdarah Togo, mengalami banyak kesulitan dalam mengejar karir sepak bolanya. Dia menghabiskan masa kecilnya memancing kepiting dan mencuci mobil untuk mendapatkan cukup uang untuk membeli sepatu bot, hingga akhirnya membawa klub divisi semi profesional juara.
Kone yang mengidolai Didier Drogba akhirnya memulai debut karier sepakbola profesionalnya ke Thailand hingga kini berlanjut di Ceko.
"Saya masih muda, dan saya harus kuat di negara baru, sebuah budaya baru. Rasisme sebenarnya jauh lebih buruk. Saya sebenarnya satu-satunya pemain sepak bola kulit hitam di liga, jadi saya semakin menonjol," ujar Kone.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom