Pelatih Timnas Indonesia U-16, Fakhri Husaini menyatakan harus berpikir keras usai meliburkan anak asuhnya dari pemusatan latihan. Pelatih 52 tahun itu mengaku ada hambatan besar yang dihadapi anak asuhnya terkait pola latihan saat berada di luar pantauannya.
Fakhri menjelaskan kalau ia mengutamakan training centre (TC) jangka pendek. Namun, ada kendala eksternal yang cukup pelik di mana anak asuhnya masih berada di bangku sekolah dan hal itu bagaikan pedang bermata dua.
"Saya yang termasuk yang mendukung kalau TC tidak perlu lama-lama, karena anak-anak ini masih sekolah. Kalau mereka harus TC jangka panjang maka harus tinggalkan sekolah mereka, dan itu menjadi hambatan," ujar Fakhri.
Selain masih berurusan dengan sekolah, para pemain Timnas U-16 juga nyatanya belum memiliki klub. Hal itu menjadi perhatian utama lantaran selama diliburkan tim pelatih tidak bisa memantau secara keseluruhan.
"Saya hanya butuh TC jangka pendek, tapi dengan syarat mereka kembali ke daerah dan latihannya tetap jalan, tetapi lagi-lagi ada beberapa pemain tidak punya klub. Kondisi seperti ini berbahaya buat mereka, membuat kondisi mereka akan kembali lagi seperti awal-awal masuk TC lagi," jelasnya lebih detail.
Sebagai informasi, saat ini para pemain Timnas U-16 memang tengah diliburkan pasca batalnya uji coba melawan Malaysia pada 8 Oktober lalu. Para pemain diberikan menu khusus untuk berlatih secara personal maupun bersama klub.
Timnas U-16 memang dipersiapkan untuk menghadapi Piala Asia U-16 tahun depan di Malaysia. Skuat Garuda Asia telah menyelesaikan babak kualifikasi Grup G sebagai juara grup pada September lalu.
Rendy Juliansyah dan kawan-kawan mampu meraih poin sempurna usai menaklukkan Laos, Thailand, Kep. Mariana Utara, dan Timor Leste.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom