Penampilan skuat Setan Merah di dua pertandingan mereka pada bulan Oktober ini disebut-sebut sebagai penampilan mereka yang buruk oleh fans dan pengamat sepakbola. Dua laga mereka kontra Liverpool dan Benfica pun mendapat sorotan dari mantan pemain Liverpool, Craig Bellamy.
Prinsip dan gaya bermain Mourinho yang lebih ‘mengandalkan hasil’ kerap dikritik oleh para pecinta sepakbola. Terlebih, Mourinho menerapkan prinsip ini saat Man United ditahan imbang tanpa gol oleh Liverpool dan hanya mampu mencetak 1 gol pada pertandingan ketiga kualifikasi Liga Champions Grup A pada Kamis (19/10/17).
Kritik negatif terhadap prinsip Mourinho itu juga diutarakan oleh Craig Bellamy. Pemain yang pernah 2 musim membela The Reds itu mengatakan bila dengan pendekatan seperti itu, Manchester United bisa saja kehilangan identitasnya.
Bellamy menilai jika para fans menerima gaya bermainnya karena lama tidak merasakan gelar juara dan penerimaan itu tidak akan bertahan lama.
-Seperti yang dikutip dari Sky Sports, Craig Bellamy mengatakan "Manchester United itu lebih dari sekedar gelar juara. Sebagai klub sepakbola mereka memiliki identitas yang lebih berharga dari pada sebuah gelar. Sebagai klub mereka memiliki cara bermain tertentu.”
"Bobby Charlton sudah mengatakan selama bertahun-tahun bahwa Mourinho bukan tipe manajer Man United. Saat ini, karena keputusasaan untuk meraih piala mereka membawanya masuk. Tapi harusnya para pendukung dan petinggi Manchester United tak membiarkan hal ini terjadi untuk waktu yang lama."
-Pada akhirnya, ketika trofi sudah bisa diraih, suporter akan kembali bicara dan merindukan gaya mereka yang hilang. "Manchester United adalah klub besar, dengan tradisi besar, dan Anda tidak ingin pergi terlalu jauh dari itu," tutup Bellamy.
Di bawah kepelatihan Jose Mourinho, kini Setan Merah duduk di posisi 2 klasemen sementara Liga Inggris dengan raihan 20 poin dari total 8 pertandingan.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom