Semasa hidupnya, Choirul Huda termasuk pemain yang beruntung. Bagaimana tidak, meski aktif sebagai kiper di Persela Lamongan sejak 1999, Choirul Huda masih bisa lolos ujian untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lamongan. Sejak 2002, status Choirul Huda pun sudah resmi menjadi PNS.
Awalnya memang baru berstatus honorer. Namun seiring waktu Choirul Huda pun akhirnya menjadi PNS. Sayang, karena dia hanya punya ijazah SMA, golongan PNS yang didapat Choirul Huda mentok hanya sampai II C.
Karena itulah pada 2016 lalu dia sempat mengutarakan niatnya untuk melanjutkan ke bangku kuliah dan mendapat gelar sarjana. Sehingga pangkat dan golongan sebagai PNS pun bisa ditingkatkan. Kala itu jurusan yang diincar almarhum adalah ekonomi atau sosial politik.
Niat Choirul Huda untuk kuliah tak lepas dari dorongan keluarga besarnya. Kebetulan dia memiliki saudara yang menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di Lamongan.
"Kebetulan ada keluarga yang jadi dosen. Dia yang terus menyarankan saya agar kuliah dan saya pikir saran itu ada benarnya mengingat saya masih muda serta anak-anak belum membutuhkan banyak biaya. Semoga rencana itu bisa terwujud tahun ini," ucap Choirul Huda waktu itu seperti dirilis Bola.com.
Sayang, niatnya untuk meraih gelar sarjana ini tak akan pernah terwujud. Sang kiper legendaris Persela Lamongan ini telah menyelesaikan "tugasnya". Choirul Huda meninggal dunia setelah mengalami benturan dengan pemain Persela Ramon Rodrigues, Minggu (15/10/17).
Setelah sempat tak sadarkan diri dan menjalani perawatan di rumah sakit, nyawa kapten Persela Lamongan ini tak tertolong.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom