Banyak pesepakbola Indonesia yang merasa kehilangan setelah meninggalnya Choirul Huda. Salah satunya adalah bintang Arema FC, Adam Alis Setyano. Baginya, Adam merupakan salah satu panutan untuk pesepakbola Indonesia dan patut diteladani.
Hal ini dikarenakan status Choirul Huda sebagai pesepakbola yang loyal. Seperti yang kita ketahui, kiper Persela Lamongan tersebut tidak pernah berpindah klub sedari pertama kali berkarier sebagai pesepakbola profesional.
“Innalillahi wa inna ilaihi rooji'un. Selamat jalan buat salah satu senior terbaik di Indonesia. Semoga amal ibadahnya di terima disisi-Nya. Dan keluarga diberikan ketabahan,” ujar Adam ketika dihubungi INDOSPORT.
Gelandang berusia 23 tahun tersebut memang tidak terlalu kenal dengan sosok Huda. Meskipun begitu, Adam tetap melihat Huda sebagai pemain senior yang berdedikasi tinggi.
“Melihat sosoknya sih pendiam dan penyabar. Pernah sekali saya bermain bareng di Jepara dengan almarhum,” kata mantan pemain Barito Putera tersebut.
“Mungkin yang bisa dicontoh yaitu kariernya sebgai pemain sepakbola cukup bagus. Salah satu panutan. Apalagi dia benar-benar sudah menjadi legenda Persela. Juga kasih motivasi yang bagus untuk juniornya,” jelas Adam.
Huda meninggal setelah mengalami peradangan pada dada, leher serta kepala. Penyebabnya adalah benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues dalam partai melawan Semen Padang, Minggu (15/10/17) di Stadion Surajaya, Lamongan.
Tidak lama setelah peristiwa itu, Huda kolaps dan langsung dibawa ke rumah sakit. Di sana, Huda mengembuskan nafas terakhirnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom