Menjelang pertandingan tandang melawan PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta, hari Minggu (15/10/17), Persib Bandung justru dirundung berbagai masalah.
Setelah Raphael Maitimo terpaksa absen lantaran akumulasi kartu kuning, kini giliran salah satu penggawa andalannya Febri Hariyadi yang memberi kabar kurang mengenakkan.
Kendati tetap bisa diboyong ke Makassar, pemain 21 tahun ini dikabarkan masih mengalami demam. Bahkan pada sesi latihan yang digelar di Lapangan Lodaya Bandung, Kamis (12/10/17), pemilik nomor punggung 13 itu tidak terlihat alias absen.
- Alami Demam, Febri Hariyadi Tetap Ikut Skuat Persib ke Makassar
- Persib Bandung Hadapi PSM Makassar Tanpa Dado dan Maitimo
- Pelatih Persib U-19 Sudah Kantongi Nama Calon Pemain Baru Jelang Babak 8 Besar
- Umuh Muchtar Sakit Hati dengan Peforma Persib Bandung
- Hadapi PSM Tanpa Maitimo, Persib Ogah Jadikan Beban
- Jelang Laga Kontra PSM, Persib Justru Ditinggal Sang Pelatih
Padahal, saat ini Persib sedang mengejar kemenangan atas PSM agar bisa mengobati lima kali hasil imbang berturut-turut yang didapatkan sebelumnya. Hal ini pun menjadi perhatian tersendiri bagi Pelatih Fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya yang didapuk menggantikan peran pelatih kepala dan asisten pelatih Persib yang sedang punya urusan.
Ia berharap para pemainnya tetap semangat menjalani laga sisa di Gojek Traveloka Liga 1 2017 meski target untuk berada di posisi lima besar semakin sulit digapai. Setidaknya untuk meningkatkan daya jual mereka untuk menghadapi musim depan.
"Kalau kita mau tetap eksis, punya harga, punya nilai, kita harus jual itu (kemampuan). Karena kalau jelek pasti tim lain gak suka. Kalau bagus menjual lagi," ujar Yaya di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Bandung, Kamis (12/10/17). Dirinya pun berharap skuat Maung Bandung bermain maksimal di laga lawan PSM.
"Dalam sepakbola mungkin kita tahu kadang hal yang tidak terduga bisa terjadi. Tiga kali home di sini (Bandung) bukan target maksimal yang kita dapat bisa juga kita mengalami draw semuanya. Kita tidak mau berpikir ke bawah kita mau ke atas dan coba meraih hasil maksimal di sana," katanya.
Akan tetapi, Yaya enggan gegabah sebab tim berjulukan Juku Eja tersebut bukan tim sembarangan yang mudah ditaklukkan. Terlebih lawannya itu bertindak sebagai tuan rumah.
"PSM ketika main di rumah memang agresif terutama babak pertama. Kemudian mereka menerapkan penjagaan ketat ketika ofensif mereka berusaha mencetak gol di menit-menit awal. Kemudian mereka mempunyai pemain dibilang sangat dominan atau kunci," tuturnya.
Yaya berharap hasil pengamatannya itu bisa dimaksimalkan para pemainnya. Sehingga kemenangan bisa didapatkan.
"Kita hanya berusaha sama-sama, saya dengan pemain tidak jauh beda. Beban itu seperti mengangkat sepatu ini ringan tapi kalau misalkan ditanya berapa lama ini berat tiga jam atau empat jam terasa, beban itu ketika main kita bagi sama-sama," katanya.
"Saya minta pemain enjoy, maksimal di latihan karena kita tahu kekurangan kita. Kita harus bekerja keras lagi, normal beban itu karena hasilnya juga tidak sesuai dengan harapan kita main di home ingin menang. Dan ini seperti misalnya tiga kali pertandingan, satu kali draw, kedua dan ketiga draw itu jelas beda bebannya, itu semua mengiringi kita beda dengan memang draw. Hal seperti ini yang coba kita lepas, kita harus mengejar itu," pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom