Tewasnya Banu Rusman, Kamis (12/10/17) menjadi duka baru bagi persepakbolaan nasional. Pendukung Persita Tangerang ini tewas karena diduga menjadi korban dari penyerangan sejumlah orang berseragam usai laga melawan Persita Tangerang, Rabu (11/10/17).
Pemuda berusia 17 tahun ini megalami robek di bagian kepala. Banu sempat mendapatkan perawatan di RSUD Cibinong, namun akhirnya nyawanya tak bisa terselamatkan.
Kabar tewasnya Banu kemudian beredar luas di sejumlah media sosial. Bahkan, hal ini membawa kekecewaan besar dari sejumlah kalangan.
Tak ayal, para warganet pun langsung menyerang akun media sosial milik Edy Rahmayadi. Para warganet meminta Ketua Umum sekaligus Dewan Pembina PSMS Medan ini untuk bertanggung jawab atas meninggalnya Banu.
Serangan ini terjadi di sebuah foto yang baru saja diunggahnya. Pada foto tersebut, pria yang juga menjabat Pangkostrad ini mengunggah soal anak-anak.
"Anak adalah belahan jiwa, aset ortu di dunia dan akherat, aset bangsa yg paling berharga mari didik anak-anak kita dengan fondasi agama yg kokoh, pengetahuan yg luas dan bermanfaat bagi banyak orang," tulis Edy dalam unggahan tersebut.
Tak berapa lama berselang sejumlah akun langsung membanjiri kolom komentar pria asal Sabang ini. Mulai dari yang menuntutnya bertanggung jawab, hingga yang menyebutnya sebagai pembunuh.
Sebagai informasi, Keributan antar-suporter mewarnai keberhasilan PSMS Medan melaju ke babak delapan besar Liga 2. Sebanyak 17 pendukung menjadi korban selepas pertandingan Persita Tangerang melawan PSMS selesai di Stadion Mini Persikabo, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10/17).
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom