Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja menuntaskan pemeriksaan terhadap Iwan Budianto. Kepala Staf Ketua Umum (Ketum) PSSI ini diperiksa dalam dugaan kasus suap yang melibatkan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko.
Diketahui, Eddy Rumpoko terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK bersama Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Pemkot Batu, Edi Setyawan dan Direktur PT Dailbana Prima, Filipus Djap pada Sabtu (16/09/17) lalu.
Iwan diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya selaku Direktur Utama Hotel Ijen Suites untuk kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemerintah Kota Batu tahun anggaran 2017. Dalam pemeriksaan yang dilakukan di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta Selatan itu, Iwan mengaku dihadapkan pada delapan pertanyaan.
"Ditanya apakah saya mengenal Pak Eddy, apakah saya punya hubungan kekerabatan atau tidak? Soal itu saja. Kedekatan saya dengan Pak Eddy itu sebelum beliau jadi Wali Kota, kan dia pengusaha dulunya. Saya sudah kenal dia jauh sebelum jadi Wali Kota tahun 1997 atau 1998 lalu, saat beliau jadi pengusaha properti yang cukup besar. Saya juga pernah beli properti dari dia," kata Iwan.
Sementara itu pihak Arema FC sendiri belum mau menaggapi kasus yang menimpa CEO mereka tersebut. Ruddy Widodo selaku manajer tim memilih untuk tidak ikut berkomentar soal ini.
“Saya malah belum mengerti,” kata Ruddy Widodo dikutip dari laman Wearemania.
Pemeriksaan ini merupakan kali ketiga dalam sebulan terakhir, KPK menyisir sejumlah tokoh yang beririsan dengan kegiatan sepakbola. Sebelumnya CEO Cilegon United juga sempat terseret kasus korupsi bersama Wali Kota Cilegon, selain itu ada juga kasus Bupati Kutai yang juga menjadi tersangka dugaan kasus gratifikasi.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom