Untuk kalangan penggemar Persija Jakarta yang aktif menggunakan media sosial, terutama Twitter, bohong kalau tidak mengenal Diah Febriani. Suporter perempuan Macan Kemayoran, julukan Persija, itu tengah viral di dunia maya.
Penyebabnya adalah foto-foto Diah yang tersebar di lini masa media sosial berkapasitas 140 karakter tersebut. Mulanya, ada seseorang yang mengambil gambar secara diam-diam saat perempuan berusia 20 tahun itu menaiki Kereta Api Commuter Line menuju Stasiun Bekasi. Saat itu, Diah sedang dalam perjalanan untuk menonton Macan Kemayoran bertanding. Tepatnya, pada pertengahan Juli 2017 lalu.
Beauty is not in the face ; beauty is a light in the heart. pic.twitter.com/oNvxwvGK8C
— Diah febriani (@DiahFebriani7) 10 Juli 2017
Kini, banyak suporter Persija, khususnya kaum adam, mencari tahu lebih dalam sosok Diah. Perempuan yang saat ini tinggal di Tangerang itu memiliki sorotan tajam yang terpancar dari dua bola kelopak matanya. Wajahnya pun cantik nan manis. Mengundang setiap laki-laki untuk betah memandanginya berlama-lama.
Diah dulunya merupakan pendukung Persikota Tangerang. Namun seiring berjalannya waktu, serta hilangnya Bayi Ajaib, julukan Persikota, dari peredaran sepakbola nasional, membuat Diah berpaling menyemangati tim ibu kota.
“Awal mula suka Persija dari SMP kelas 1. Waktu itu gara-gara lihat Persija lawan Persib di GBK, lupa sih. Nonton terus pertandingan seru. Sebelumnya suka bola, tapi di Tangerang sukanya Persikota Tangerang. Sepakbola di Tangerang tidak dibolehin. Jadinya aku memang ingin nonton bola, akhirnya nonton Persija. Tapi belum berani. Nonton pas Persija SMP sampai sekarang. Sekitar delapan tahun,” ujar Diah saat dihungi INDOSPORT.
Freedom For 🇵🇸🇵🇸🇵🇸 pic.twitter.com/wkgchIp7Mt
— Diah febriani (@DiahFebriani7) 30 Juli 2017
“Terus SMA nonton lagi bareng teman sekolah. Sempat vakum tidak nonton bola tahun 2015 ke 2016. Setahun tidak nonton karena harus mengikuti pendidikan pekerjaan. Baru nonton lagi awal musim ini. Alhamdulillah nonton terus. Kecuali satu pertandingan di kandang. Tapi aku lupa lawannya siapa,” kata mojang asli Nganjuk, Jawa Timur itu.
Diah menyanggah anggapan sebagai suporter kemarin sore berkat viralnya foto-foto di media sosial. Perempuan kelahiran 4 Februari 1997 itu mengaku telah mengikuti perkembangan Persija sejak lama. Saat mengetahui foto-fotonya saat di perjalanan menonton Persija tersebar di dunia maya, Diah tidak ambil pusing.
“Gara-gara pertama kali naik KRL ke Bekasi, pulang dari situ ada yang inbox di Twitter. Di situ jadi pada viral. Dikiranya aku baru nonton Persija. Padahal sudah dari dulu. Terus ramai di Twitter, followers naik. Aku mikirnya silaturahmi, mungkin mereka butuh dan kita bisa saling tolong,” jelas Diah.
“Banyak yang paparazzi. Kita gak tahu lagi ngapain, terus difoto. Aku juga pernah dinyinyirin sama akun suporter. Dibilang aku cari panggung di dunia suporter. Padahal kan enggak. Terus aku pikir gak ada untungnya sama sekali. Kalau nonton bola sudah dari dulu. Di Instagram pun aku sering posting foto lagi nonton bola. Cuma sudah banyak yang dihapus-hapusin. Aku gak suka dikenal banyak orang di media sosial, aku maunya di kehidupan nyata,” tambahnya.
Setelah tenar di dunia maya, banyak yang menganggap Diah hanya mencari panggung belaka. Padahal, perempuan yang mengaku masih single tersebut tidak memiliki pikiran sejahat itu.
“Banyak juga yang jadi haters. Sebenarnya, letak dari itu semua, aku tidak mau seperti itu. Yang nawarin untuk endorse juga banyak, tapi aku gak mau ambil. Soalnya kerjanya aku juga bukan di tempat sembarangan. Sempat ditawarin masuk Infokom Jakmania juga. Tapi aku gak mau takut gak bisa bagi kesibukan aku,” pungkasnya.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom