PSIS Semarang menjadi tim musafir dalam babak 16 besar kali ini. Tim tersebut harus gonta-ganti kandang lantaran Stadion Jatidiri tidak bisa digunakan karena sedang dalam proses renovasi.
Tercatat PSIS Semarang telah menggunakan Stadion kebondalem Kendal pada awal pembuka babak 16 besar. Kemudian tim tersebut mengubah kandangnya di Stadion Citarum, Semarang di laga kedua.
Setelah dinilai tidak representative, manajemen beserta panpel kembali mencari tempat baru yang digunakan oleh PSIS di laga terakhir babak 16 besar. Setelah melalui serangkaian proses yang panjang akhirnya dipilih Stadion Moch Soebroto yang ada di Magelang sebagai tempat digelarnya laga terakhir.
Bos PSIS Semarang, Yoyok sukawi mengatakan sebenarnya ada beberapa alternatif sebelum dipilih Stadion Moch Soebroto. Menurutnya manajemen telah terlebih dahulu memilih Stadion Gelora Bumi Kartini yang ada di Jepara sebagai kandang mereka.
Akan tetapi karena terganjal proses perizinan penggunaan stadion yang dimiliki oleh Persijap Jepara tersebut urung dilakukan. Sehingga stadion yang berada di Magelang itu menjadi pilihan terakhir.
"Iya jauh memang dari Semarang namun yang penting bisa menampung para suporter yang ingin menyaksikan PSIS bertanding," ucapnya.
Di stadion tersebut, anak asuh Subangkit bakal menghadapi wakil Jateng yang lain di babak 16 besar yakni Persibat Batang. Dipilihnya stadion yang berada di Magelang itu dinilai karena cukup representative dibandingkan 2 Stadion sebelumnya yang digunakan.
Stadion tersebut dinilai bisa menampung animo para pendukung PSIS Semarang baik dari kelompok Snex dan juga Panser Biru. Kapasitas stadion yang cukup besar membuat para penonton tidak perlu sampai berdesak-desakan bahkan hingga ke sentel ban.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom