Permainan winger Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri kian hari terus menuai pujian dan mendapat pengakuan. Kualitas Egy memang terus meningkat, seperti terlihat pada laga terakhirnya melawan Kamboja U-19, di mana pemain Diklat Ragunan itu juga berhasil mencatatkan namanya di papan skor usai membobol gawang lawan di menit ke-89.

Meski penampilan Egy terus meningkat, nyatanya pelatih Indra Sjafri masih mencari posisi yang ideal untuk pemain bernomor punggung 10 itu. Pelatih 54 tahun itu mengaku akan terus melakukan eksperimen hingga Egy benar-benar bisa nyaman dan mengeluarkan semua potensi terbaiknya.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT

Tendangan Rafli Musalim yang membuah gol pertama untuk TImnas U-19 vs Kamboja

"Saat lawan Kamboja kami sempat kesulitan dan Egy minta bermain lebih ke pinggir dan Witan lebih masuk ke dalam, dan hasilnya seperti ya g kita lihat. Tapi untuk Egy saya akan terus menacri posisi yang paling pas dan pasti akan ketemu," aku Indra Sjafri.

Bak gayung bersambut, Egy Maulana pun secara lugas mengungkapkan jati dirinya saat berada di atas lapangan. Pemuda asal Medan, Sumatera Utara itu mengaku ia merupakan tipe main yang suka bermain simpel atau sederhana meski kerap dipasang pada posisi gelandang serang, winger hingga striker.

"Saya suka bermain yang simpel, pokoknya terus bergerak hingga alihkan perhatian dan bisa buka ruang buat pemain lain," ucap pemuda 17 tahun itu.

Kualitas Egy Maulana bahkan, menarik perhatian The Guardian, salah satu media kenamaan asal Inggris, yang memasukan nama pesepakbola kelahiran Sumatera Utara ini dalam daftar 60 pemain masa depan terbaik di dunia. Ia bersanding dengan nama-nama cukup familuar seperti Vinicius Junior, pemain yang baru saja direkrut oleh Real Madrid, hingga Jadon Sancho, yang kini menjadi buah bibir setelah berhasil 'diculik' bakatnya oleh Borussia Dortmund dari Manchester City.

Menariknya, Egy menjadi satu-satunya pemain yang berasal dari kawasan Asia Tenggara. Egy juga mewakili 5 pemain Asia dalam daftar tersebut, selain Wang Jiahao asal China, Mohammad Sharifi asal Iran, Mohammed Dawood asal Irak, dan Rei Hirakawa asal Jepang.