Menurut statistik dari ESPNFC.us, Liverpool menguasai penguasaan bola sebesar 64 persen. The Reds juga sukses membukukan 16 tembakan, dengan enam tembakan tepat ke arah gawang.
Namun, hanya ada satu gol yang sukses dibukukan anak asuh Jurgen Klopp itu. Ialah Philippe Coutinho, pemain yang nyaris diboyong Barcelona di musim panas lalu, yang mencetak gol Liverpool di menit 31.
Statistik inilah yang membuat Klopp terheran-heran. Pelatih asal Jerman itu bahkan mengaku hampir kehilangan kata-kata.
"Ini pertandingan yang gila. Kami sukses menciptakan peluang dan peluang, namun apa lagi yang bisa saya katakan?," ujar Klopp seperti dilansir dailystar.co.uk.
-"Usaha dari para pemain sudah baik, kita tak bisa mengkritik kerja keras mereka. Namun, kami harus lebih baik dalam mengkonversi peluang, itu jelas sekali," kata mantan pelatih Borussia Dortmund itu.
Hal serupa dilontarkan kapten Liverpool, Jordan Henderson. Dirinya mengaku kecewa meski merasa para pemain sudah menampilkan performa yang bagus.
-"Di pertandingan lain, jika kami bermain seperti itu mungkin kami sudah mencetak tiga atau empat gol. Kami harus lebih kejam dan mampu menghabisi pertandingan," ujar pemain bernomor punggung 14 itu.
- Liverpool Imbang, Berikut Hasil Laga Matchday 2 Grup E-H
- Susunan Pemain Spartak Moscow vs Liverpool: Berharap Tuah Coutinho
- Jelang Lawan Liverpool, Bos Spartak Moscow 'Main Mata' dengan Antonio Conte?
- Legenda Liverpool Tantang Lukaku Bersaing dengan Ibrahimovic
- Carragher: Liverpool Hibur Semua Orang, Kecuali Suporter Sendiri
Statistik lainnya yang sepertinya membuat para Liverpudlian gusar adalah fakta bahwa Liverpool belum pernah menang dalam tujuh laga terakhirnya di ajang Liga Champions.
Terakhir kali The Kop menang di kompetisi tertinggi antar klub Eropa itu adalah kala menang atas klub Bulgaria, Ludogorets Razgrad, di Liga Champions 2014/15. Saat itu, Liverpool gagal lolos ke babak gugur, setelah hanya finis di posisi tiga grup.
- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom